Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan di Jepang Ingin buat Hujan Meteor Buatan Pertama pada 2020

Kompas.com - 19/07/2018, 18:08 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan start-up di Jepang tengah mengembangkan untuk membuat "bintang jatuh" buatan bahkan siap memberikan sebuah pertunjukkan "hujan meteor" buatan pertama di dunia.

Pertunjukkan spektakuler yang belum pernah dilakukan sebelumnya itu dijadwalkan untuk dapat disaksikan di Hiroshima pada awal 2020 mendatang.

ALE, perusahaan yang bergerak di bidang luar angkasa yang berbasis di Tokyo, sedang dalam tahap akhir dalam mengembangkan dua buah satelit mikro yang akan melepaskan bola-bola kecil di luar angkasa.

Bola-bola tersebut akan bersinar terang saat memasuki atmosfer bumi sehingga akan tampak seperti hujan meteor.

Baca juga: Kilas Balik 7 Fenomena Hujan Meteor Paling Menakjubkan pada 2017

Satelit pertama akan dilepaskan ke angkasa dengan menumpang roket yang akan diluncurkan badan antariksa Jepang pada Maret 2019 mendatang.

Sementara satelit kedua akan diluncurkan pada pertengahan 2019 dengan menggunakan roket milik perusahaan swasta.

"Kami membidik pasar di seluruh dunia karena persediaan 'bintang jatuh' kami akan berada di luar angkasa dan dapat dikirimkan ke seluruh dunia," kata Kepala Eksekutif ALE, Lena Okajima kepada wartawan, Rabu (18/7/2018).

Ditambahkan Okajima, masing-masing satelit nantinya akan membawa sebanyak 400 bola "bintang jatuh".

Rahasia bola tersebut dapat bersinar sepeti bintang jatuh ketika memasuki atmosfer bumi adalah berkat formula kimia yang terkandung di dalam bola-bola itu.

Menurut perusahaan, jumlah bola-bola yang tersimpan dalam satelit tersebut diperkirakan akan dapat digunakan dalam 20-30 acara, sementara satelit akan tetap berada di luar angkasa selama sekitar dua tahun.

Setelah masa operasinya habis, perusahaan sedang menjajaki agar satelit dapat dijatuhkan dan menjadi bintang jatuh raksasa.

"Kami berencana menjadikan satelit bekas jatuh ke atmosfer pada target yang telah ditentukan untuk menciptakan bintang jatuh buatan raksasa," kata Kepala Insinyur ALE, Ko Kamachi dilansir AFP.

Baca juga: Langit Tiongkok Warna-Warni Akibat Hujan Meteor

Setelah diluncurkan, kedua satelit direncanakan sudah akan mengorbit Bumo pada Februari 2020 agar sempat untuk pertunjukan hujan meteor buatan pada musim semi tahun yang sama di atas kota Hiroshima.

Okajima mengatakan, perusahaan tersebut memilih Hiroshima sebagai lokasi pertunjukan pertama mereka setelah memperhitungkan cuaca, lanskap dan sisi budaya.

Belum diungkapkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk meluncurkan hujan meteor buatan tersebut.

Namun perusahaan mengaku telah menghabiskan dana hingga 20 juta dolar atau sekitar Rp 290 miliar untuk pengembangan, produksi, peluncuran hingga pengoperasian dua satelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com