Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Malaysia Tangkap Tujuh Tersangka Teroris, Tiga di Antaranya WNI

Kompas.com - 19/07/2018, 13:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kepolisian Malaysia menangkap tujuh tersangka teroris, termasuk seorang pengangguran yang berencana membunuh raja, PM Mahathir Mohamad, dan seorang menteri.

Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Mohd Fuzi Harun, Kamis (19/7/2018) mengatakan, para tersangka terdiri atas empat warga Malaysia dan tiga warga Indonesia.

Mereka ditangkap dalam sebuah operasi yang digelar pada 12-17 Juli di Terengganu, Selangor, Perak, dan Johor.

Baca juga: Menjawab Teka Teki Meninggalnya Tersangka Teroris di Indramayu

Salah seorang WNI yang menjadi tersangka, seorang pekerja pabrik berusia 42 tahun, mengaku memiliki kaitan dengan seorang pria anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Pria anggota JAD ini, menurut kepolisian Malaysia, terlibat dalam pembunuhan seorang anggota Korps Brimob di Kelapa Dua, Depok, pada 10 Mei lalu.

"Hal terpenting adalah seorang pendukung ISIS di Johor  terkait dengan rencana membunuh raja dan para pemimpin negeri ini," ujar Fuzi.

Fuzi menambahkan, pria pengangguran berusia 34 tahun itu ditangkap di Skudai, negara bagian Johor pada Selasa lalu.

"Tersangka adalah pendukung ISIS yang mengunggah ancamannya di Facebook. Dia ingin membunuh Sultan Muhammad V, PM Mahathir Mohamad, dan menteri Yusof Rawa," ujar Fuzi.

"Tersangka menganggap raja dan para pajabat tinggi itu bukan pemimpin yang Islami karena tidak memerintah berdasarkan hukum syariah," tambah Fuzi.

Dua tersangka lainnya yaitu seorang pria berusia 42 tahun dan perempuan 24 tahun juga ditangkap di Johor.

Sang pria yang berprofesi sebagai seorang insinyur mengancam akan melakukan serangan bom di Malaysia, Indonesia, dan Filipina tahun ini.

"Sebelumnya, pria ini kerap berhubungan dengan Muhammad Wanndy Mohamed Jedi, anggota ISIS asal Malaysia yang berada di Suriah, untuk mendapatkan informasi terbaru dari negeri itu," lanjut Fuzi.

Muhamaad Wanndy adalah anggota ISIS asal Malaysia yang tewas dalam sebuah serangan udara pada 2017.

Dia adalah otak di balik serangan granat di Klub Movida di Puchong, Selangor pada 28 Juni 2016.

Sementara tersangka perempuan diyakini mengirimkan uang sebesar 42.000 ringgit untuk seorang anggota ISIS di Suriah bernama Muhammad Nasrullah bin Latif alias Abu Gomez.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com