Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota ISIS Ini Terbukti Rencanakan Aksi Penggal PM Inggris

Kompas.com - 19/07/2018, 11:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky,Telegraph

LONDON, KOMPAS.com - Seorang anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terbukti bersalah karena berencana membunuh Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Dilaporkan Sky News Rabu (18/7/2018), dia berencana mengebom Downing Street 10, kantor PM Inggris, dan memenggal May.

Naa'imur Zakariyah Rahman dari Finchley di utara London berencana menyerang May menggunakan pisau maupun pistol.

Baca juga: Jaringan ISIS di Mesir Sempat Berencana Bunuh Presiden Sisi saat Umroh

Aksinya terungkap setelah dia menghubungi agen rahasia Amerika Serikat (AS) yang menyamar sebagai anggota ISIS pada November 2017.

Agen yang menyamar itu memperkenalkan diri sebagai mata-mata ganda MI5. Kemudian Rahman mulai membeberkan plotnya.

"Saya berencana membunuh Theresa May," kata pria 20 tahun tersebut. Dia juga menyatakan bakal melakukan bom bunuh diri di Parlemen Inggris.

Dia telah mengisi tanki truk penuh dengan bahan bakar, dan berniat mencari anggota yang mau mengemudikannya ke gedung parlemen.

Selain itu, Rahman juga menyiapkan opsi lain dengan sabuk bunuh diri, drone, bom rakitan, hingga racun dengan kode "kari campuran".

"Tuhan berkehendak agar aksi saya bisa sukses. Saya tak bisa menjadi martir jika tertangkap," ujar Rahman.

Di persidangan, dilaporkan agen yang menyamar itu mengisi ransel yang dibawa Rahman dengan peledak palsu dan semprotan merica.

Rahman ditangkap oleh polisi ketika sedang berjalan di Kensington dengan membawa bom palsu tersebut.

Dari laporan penyidik, Rahman pernah ditangkap karena mengirim gambar tak senonoh kepada bocah di bawah umur Agustus 2017.

Kepada hakim, Rahman mengaku dia termotivasi oleh pamannya yang lebih dulu menjadi anggota ISIS, dan terbunuh di Suriah Juni lalu.

Pasca-kematian pamannya, dia semakin berkeinginan melancarkan aksi teror, dan mulai menyebarkan pahamnya di dunia maya.

Dilansir The Telegraph, Rahman membantu temannya, Mohammed Aqib Imran, untuk bergabung dengan ISIS di Libya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri ISIS Serang Kampanye di Pakistan, 128 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky,Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com