HELSINKI, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak menyebut Rusia sebagai musuh utama "Paman Sam".
Penolakan itu diucapkannya dalam wawancara bersama jurnalis Fox News Tucker Carlson di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018).
Diwartakan Newsweek Rabu (18/7/2018), saat itu Carlson mengajukan pertanyaan apakah Trump menganggap Rusia sebagai musuh utama AS.
Baca juga: Bertemu Putin, Trump Dikecam sebagai Pengkhianat
"Saya tidak ingin memakai kata 'musuh'. Kita bisa bekerja bersama, dan menciptakan kehidupan penuh damai," tegasnya.
Secara tersirat, presiden 72 tahun itu mengaku heran dengan sikap para politisi yang ada di Washington.
Sebab, Negeri "Beruang Merah" itu telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap AS sehingga menang Perang Dunia II.
"Rusia kehilangan 50 juta rakyatnya dan membantu kita memenangkan perang," kata mantan presenter The Apprentice itu.
Trump melanjutkan, dia bukan merupakan pendukung Rusia atau pendukung kelompok manapun. Dia hanya ingin negaranya aman.
"Baik AS maupun Rusia mengontrol 90 persen nuklir dunia. Jadi, saya rasa bakal sangat baik jika bekerja sama," bebernya.
Wawancara di Helsinki terjadi ketika Trump melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kepresidenan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.