JAKARTA, KOMPAS.com – Nelson Mandela, tokoh anti-apartheid Afrika Selatan, lahir 100 tahun lalu, tepatnya 18 Juli 1918, di Mvezo, sebuah daerah di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.
Nama lahirnya adalah Rolihlahla Mandela.
Hari ini, Rabu (18/7/2018), peringatan seabad kelahiran Nelson Mandela.
Unggahan oleh para netizen dari seluruh dunia bertagar #Mandela mewarnai linimasa Twitter.
Mereka mengenang sosok Mandela sebagai tokoh penting dalam persamaan hak kaum kulit hitam dan kulit putih.
Salah satu twit datang dari Biko, @mduzuma2.
"#Mandela is the only black man who is celebrated by white people all over the world," tulisnya.
#Mandela is the only black man who is celebrated by white people all over the world.
— Biko (@mduzuma2) 13 Juli 2018
Twit lain berasal dari Dani Mattei @daniDpVox.
"'It always seems impossible until it's done.' 100 years ago #OnThisDay a hero of freedom was born... Happy Birthday #Madiba (1918-2018) #Bono, #TheEdge & #NelsonMandela #AntonCorbijn#MandelaDay#Mandela#Madiba100#NelsonMandelaDay#NelsonMandela100#Mandela100 @U2," tulis @daniDpVox.
"It always seems impossible until it's done." 100 years ago #OnThisDay a hero of freedom was born... Happy Birthday #Madiba
— dani mattei (@daniDpVox) 18 Juli 2018
(1918 - 2018)#Bono, #TheEdge & #NelsonMandela
Pics © #AntonCorbijn #MandelaDay#Mandela #Madiba100 #NelsonMandelaDay #NelsonMandela100 #Mandela100 @U2 pic.twitter.com/mItYIpCcKc
Bagaimana sosok Mandela?
Dikutip dari laman nelsonmandela.org, nama "Nelson" merupakan nama yang diberikan oleh gurunya, Mdingane, saat Mandela duduk di bangku sekolah dasar.
Mandela merupakan anak dari pasangan Nonqaphi Nosekeni dan Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela.
Ia mendapatkan gelar Bachelor of Art (BA) dari University of South Africa pada 1943. Sebelumnya, ia mengenyam pendidikan di University Collefe of Fort Hare, tetapi dikeluarkan karena mengikuti demo mahasiswa.
Baca juga: Nelson Mandela di Mata Generasi Muda: Dipuja Maupun Dicela
Mandela, yang berprofesi sebagai seorang pengacara di Johannesburg, kemudian aktif terlibat dalam pergerakan anti apartheid sejak usia 20-an. Ia bergabung dalam Kongres Nasional Afrika pada 1942.
Selama 20 tahun, ia memimpin kampanye perdamaian, menolak kekerasan dari kebijakan rasis Pemerintah Afrika Selatan.