Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2018, 15:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Jaringan ISIS di Mesir diketahui telah mempersiapkan sejumlah rencana pembunuhan terhadap Presiden Abdel Fattah al-Sisi

Hal tersebut terungkap dalam sebuah sidang pengadilan militer Mesir yang melibatkan 292 tahanan, yang dituduh telah membentuk 22 jaringan terkait ISIS di wilayah Sinai.

Dalam persidangan yang digelar secara rahasia tersebut, jaksa menuduh para tahanan, termasuk enam petugas kepolisian, telah membangun kelompok bersenjata yang bertindak di bawah bendera ISIS di wilayah Sinai.

Kelompok bersenjata tersebut juga disebut telah merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Sisi dalam dua kesempatan.

Baca juga: Pemerintah Mesir Perpanjang Keadaan Darurat Negara hingga 3 Bulan

Pertama, yakni ketika Presiden Sisi tengah menjalankan ibadah umrah bersama Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Nayef di Kota Mekkah.

Sedangkan yang kedua dengan melibatkan enam petugas kepolisian dan menargetkan untuk menghabisi nyawa Presiden Sisi saat melintasi jalanan di Kairo.

Melansir dari The New Arab, jaringan tersebut diduga telah berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sebelum menjadi afiliasi kelompok militan.

Lebih dari 200 tersangka dari anggota kelompok teroris dan setidaknya 35 tentara telah terbunuh sejak otoritas Mesir meluncurkan operasi "Sinai 2018" pada bulan Februari, yang bertujuan untuk membersihkan wilayah semenanjung dari kelompok militan.

Kelompok militan telah melancarkan gerakan pemberontakan di Sinai usai penggulingan presiden terpilih Mesir, Mohammed Morsi, pada 2013 oleh militer, di tengah protes massal rakyat terhadap pemerintahannya.

Tentara Mesir mempertahankan penduduk setempat di Sinai mendukung operasinya dan menerima bantuan kemanusiaan.

Namun organisasi pengawas hak asasi manusia, Human Rights Watch menyebut pemerintah Mesir telah meningkatkan penghancuran rumah tinggal, lapangan kerja dan pertanian di wilayah tersebut sejak meluncurkan kampanye melawan kelompok militan pada 9 Februari.

Baca juga: Presiden Mesir: Menghina Tentara dan Polisi adalah Pengkhianat Negara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com