Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pecahnya Perang Saudara di Spanyol

Kompas.com - 18/07/2018, 12:36 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 82 tahun lalu, tepatnya 18 Juli 1936, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh perwira militer Jenderal Francisco Franco dan menyebabkan pecahnya perang saudara di Spanyol.

Urutan peristiwa

Pada 1931, Raja Alfonso XIII menyetujui pelaksanaan pemilihan umum untuk membentuk pemerintahan baru.

Namun, rakyat menginginkan penghapusan sistem monarki dan memilih berdirinya republik liberal. Gerakan ini dipimpin oleh para tokoh liberal kelas menengah dan sosialis.

Melihat situasi seperti itu, Raja Alfonso XIII akhirnya mengasingkan diri.

Kemudian, para tokoh liberal kelas menengah dan sosialis memproklamirkan berdirinya Republik Konstitusional atau dikenal dengan republik kedua.

Adapun, republik pertama eksis pada 1873 hingga Desember 1874 yang kemudian dikudeta oleh Jenderal Arsenio Martinez Campos dan mengembalikan pemerintahan kepada Raja Alfonso VII.

Selama dua tahun republik kedua berkuasa, organisasi pekerja dan radikalis sayap kiri memaksa untuk dilakukannya reformasi liberal.

Catalonia dan Basque sebagai wilayah yang menginginkan kemerdekaan akhirnya mendapatkan otonomi yang luas.

Kondisi ini menyebabkan kelompok aristokrat, gereja, dan militer merasa tidak puas terhadap kinerja dari Republik.

Akhirnya, Jenderal Francisco Franco memimpin revolusi di Maroko.

Pada Juli 1936, Franco menyerukan dan menghimpun kekuatan militer dan perwiranya untuk bergabung dan melakukan kudeta terhadap pemerintahan republik.

Peristiwa ini membuat Spanyol terbelah menjadi kelompok Nasionalis dan Republik.

Pihak Nasionalis terdiri dari aristokrat, pihak gereja, militer, tuan tanah, dan pebisnis.

Sementara, pihak Republik merupakan pekerja, buruh tani, dan kelas menengah yang berpendidikan.

Dalam waktu tiga hari, Franco dan kelompok Nasionalis berhasil menguasai Maroko, Spanyol bagian utara, dan beberapa kota di selatan. Ibu Kota Madrid juga berhasil dikuasai oleh Franco.

Sementara itu, Provinsi Catalonia menjadi basis inti dari kelompok Republik.

Kelompok Nasionalis yang dipimpin oleh Franco mengamankan daerahnya dan mulai melakukan eksekusi terhadap musuh politik yang mereka curigai.

Bantuan tentara dari Afrika juga dipersiapkan oleh kelompok nasionalis untuk menambah daya gempur dan mengamankan wilayah kaum nasionalis.

Pada 1937, Franco mempersatukan pasukan Nasionalis di bawah komando Falange atau Partai Fasis Spanyol.

Sementara, kelompok pendukung republik lebih condong ke komunisme.

Pihak Nasionalis mendapatkan bantuan pesawat terbang, tank, dan senjata dari Jerman dan Italia.

Bertambahnya kekuatan tersebut kemudian diikuti dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kubu nasionalis untuk merebut Madrid pada Januari dan Februari 1937.

Di sisi lain, pihak Republik mendapatkan bantuan dari Uni Soviet, kelompok komunis Perancis, dan Amerika Serikat.

Pada Mei 1937, Franco berhasil menyatukan paksa kubu Katolik dan fasis Spanyol dalam organisasi bernama "Gerakan Nasional".

Melalui penyatuan tersebut, akhirnya bisa meningkatkan efektivitas serangan dari pihak nasionalis.

Pihak Republik justru dilanda perpecahan setelah pada bulan yang sama, pasukan pro-komunis terlibat perang dengan pasukan pro-anarkis di Barcelona, Spanyol timur.

Akibat peristiwa tersebut, pasukan Nasionalis berhasil menduduki Bilbao, Ibu kota Basque. Sebagai industri Spanyol dan mesin-mesin perang, Bilbao merupakan kunci dari kelompok Republik.

Pada Juni 1938, pasukan Nasionalis mengarah ke Laut Tengah dan membelah wilayah Republik menjadi dua.

Pada akhir 1938, Jenderal Franco melakukan serangan besar-besaran terhadap Catalonia.

Pada Januari 1939, pasukan Franco sukses merebut Barcelona, Ibu Kota Catalonia.

Keberhasilan merebut Catalonia tidak hanya membuat wilayah kekuasaan kubu nasionalis bertambah luas, tetapi juga membuat negara-negara netral seperti Inggris dan Perancis menyatakan pengakuan resminya atas negara Spanyol versi kubu nasionalis.

Pada 28 Maret 1939, pasukan Nasionalis menggelar parade kemenangan memasuki Ibu Kota Madrid sekaligus mengakhiri perang yang menewaskan sedikitnya satu juta orang itu.

Franco kemudian menjabat sebagai diktator Spanyol hingga meninggal dunia pada 1975.

Kompas TV Polisi mengatakan belum menerima pemberitahuan apapun soal aksi yang disebut akan digelar di depan gedung Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com