Saat malam pembunuhan itu, ia mencari permata milik keluarga Nicholas II. Sekitar 8 kilogram perhiasan diambilnya dan diserahkan kepada pengawas Kremlin.
Setelah peristiwa berdarah tersebut, Yurovsky ditunjuk sebagai pemimpin Komite Darurat Daerah Ural (pendahulu NKVD yang kemudian menjadi KGB), kemudian Direktorat Emas Cadangan Negara, dan Kepala Museum Politeknik di Moskow.
Jabatan ini merupakan posisi senior ketika tahun-tahun pertama Soviet.
Baca juga: 100 Tahun Berselang, Eksekusi Tsar Nicholas II Masih Sisakan Misteri
Pada 1939, Yurovsky meninggal dunia di Rumah Sakit Kremlin setelah mengalami perforasi borok pada usus dua belas jarinya.
Medvedev-Kudrin
Nama panjangnya adalah Mikhail Aleksandrovich Medvedev-Kudrin.
Setelah memimpin eksekusi pembunuhan Tsar Nicholas II dan keluarganya, Medvedev-Kudrin bertugas sebagai Asisten Kepala Direktorat ke 1 NKDV.
Pada 1930-an, ia menjadi motivator dan berkeliling beberapa universitas di Soviet.
Pembunuhan kaisar menjadi hal yang ditekankan saat ia berbicara di sejumlah universitas.
Medvedev mendapatkan pangkat militer kolonel dari Pemerintah Rusia. Pada akhir 1950-an, Medvevev mendapatkan pensiun pribadi sebesar 4.500 rubel, angka yang cukup besar pada dekade itu.
Sebelum meninggal, ia menulis sebuah memoar mengenai pembunuhan keluarga kaisar Rusia yang berjudul "Hostile Winds". Namun, tidak pernah diterbitkan.
Berbagai sumber
www.rbth.com
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.