Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan 112 Orang, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat di Kuba

Kompas.com - 17/07/2018, 09:43 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Kecelakaan pesawat Boeing 737-200 milik maskapai Cubana de Aviacon yang disewa dari perusahaan asal Meksiko, Global Air, menewaskan 112 orang pada 18 Mei 2018.

Operasional Global Air kini ditangguhkan oleh otoritas Meksiko. Sementara, manajemen dari Global Air mengungkapkan penyebab kecelakaan pesawat yang jatuh di Kuba tersebut.

Melansir dari AFP, Senin (16/7/2018), Global Air menyatakan kecelakaan pesawat akibat kesalahan manusia.

Baca juga: Kotak Hitam Pesawat Kuba yang Jatuh Diperiksa di AS

Studi yang dilakukan oleh pakar internasional terhadap kotak hitam pesawat menemukan bahwa pilot lepas landas terlalu curam.

"Data itu mengungkapkan, awak pesawat lepas landas pada sudut kenaikan yang sangat berat, menciptakan kurangnya daya angkat sehingga menyebabkan pesawat jatuh," tulis Global Air di akun Twitter resminya.

Di sisi lain, mantan karyawan maskapai itu menuding perusahaan telah mengoperasikan pesawat yang bobrok dan membahayakan nyawa, seperti penerbangan malam tanpa radar.

Perusahaan menyatakan, tuduhan tersebut dibuat oleh karyawan yang tidak puas. Manajemen Global Air kini meminta izin agar operasinya segera dipulihkan.

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan pada Mei lalu berusia 39 tahun dan telah melewati pemeriksaan oleh otoritas penerbangan Meksiko pada November 2017.

Baca juga: Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kuba Tersisa Dua Orang

Global Air menyewakan pesawat beserta kru, kepada operator nasional Cubana de Aviacion untuk penerbangan domestik dari Havana ke kota Holguin.

Menurut keterangan saksi, pesawat jatuh tepat ketika melakukan belokan pertama setelah lepas landas sehingga menabrak ladang kentang di luar ibu kota.

Hanya satu orang yang selamat dari kecelakaan itu. Sementara, bangkai pesawat hancur terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com