3. Trump Berjalan di Depan Ratu
Pelanggaran protokol Kerajaan Inggris kembali terjadi ketika Trump bersama Ratu melakukan inspeksi pasukan.
People memberitakan, Trump sempat berjalan di depan sang Ratu yang muncul dari sebelah kanan sebelum kemudian kembali berjalan beriringan.
Grant Harrold, mantan kepala pelayan kerajaan, dilansir ITV menyatakan sesuai protokol, Ratu harus berjalan lebih dahulu.
Aktris AS Alyssa Milano langsung mengecam tindakan Trump tersebut melalui kicauan di akun Twitter-nya.
Baca juga: Trump: Brexit Bisa Membunuh Prospek Perdagangan Inggris-AS
"Sangat memalukan. Beliau adalah seorang Ratu dan sudah berusia 92 tahun! Anda tidak mampu sebagai pemimpin, bahkan manusia," kecam Milano.
This is disgraceful, @realDonaldTrump. SHE’S THE QUEEN and she’s 92 years old! You’re incapable of acting like a human being. You’re incapable of being a leader. pic.twitter.com/A1vKTJgv21
— Alyssa Milano (@Alyssa_Milano) July 14, 2018
Selain Milano, seorang netizen bernama Jennifer Iacopelli berkata seseorang yang lebih muda haruslah mengimbangi orang yang berumur 90 tahun ke atas.
"Itu adalah tata krama umum. Tentu saja, Trump tidak punya itu dalam tubuhnya yang berwarna oranye dan seperti gelatin itu," kecam Iacopelli.
It's not even about Queen Elizabeth. If you're walking beside a 90+ year old ANYONE, you walk at their pace. That's just common courtesy. Of course, Donald Trump doesn't have an ounce of courtesy in his orange, gelatinous body.
— Jennifer Iacopelli (@jennifercarolyn) July 14, 2018
4. Gedung Putih Sebut Skotlandia Bukan Bagian dari Inggris
Setelah bertemu Ratu dan melaksanakan jamuan minum teh, Trump dijadwalkan menghabiskan akhir pekan di resor golf miliknya di Tornberry, Skotlandia.
Gedung Putih kemudian menulis twit bahwa Trump bakal meninggalkan Inggris. Sontak twit itu langsung menjadi bahan bulian warganet.
Sebab, Skotlandia masih masuk ke dalam wilayah Inggris Raya. Kecaman datang dari ilmuwan politik Brian Klaas.
After Trump met the Queen and flew from England to Scotland, the geniuses at the White House wrote that Trump “departed the UK.” Scotland has been part of the UK for several hundred years. They screw up even the most basic stuff. pic.twitter.com/uEbQQiNSGo
— Brian Klaas (@brianklaas) July 14, 2018
"Skotlandia sudah menjadi bagian Inggris selama berabad-abad. Mereka (Gedung Putih) bahkan membuat hal konyol dari pengetahuan paling dasar," tutur Klaas.
Baca juga: Sebut Skotlandia Bukan Bagian Inggris Raya, Gedung Putih Dikecam
5. Pangeran William dan Pangeran Charles Tak Mau Bertemu Trump
Terdapat sebuah kabar bahwa Pangeran Charles dan putranya, Pangeran William, menolak untuk bertemu presiden dari Partai Republik tersebut.
Pangeran Charles biasanya mendampingi ibunya bertemu tamu negara menggantikan ayahnya, Pangeran Philip, yang pensiun pada Agustus 2017.
Namun, diwartakan Independent, Pangeran Charles memilih hadir dalam acara di Kepolisian Gloucestershire dan rapat di Highgrove.
Sedangkan Duke of Cambridge, gelar Pangeran William, memilih untuk mengikuti pertandingan amal polo.
"Sederhana saja, mereka tidak ingin bertemu Trump. Jelas itu penghinaan," kata sebuah sumber kepada Sunday Times.
"Sangat, sangat aneh melihat Yang Mulia Ratu harus menghadapi tamu kerajaan sendirian," lanjut sumber tersebut.
Baca juga: Bakal Bertemu Putin, Trump Tidak Berharap Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.