MOSKWA, KOMPAS.com - Sekitar empat orang berpakaian seperti petugas keamanan tiba-tiba memasuki lapangan ketika laga final Piala Dunia 2018 di Rusia antara Perancis dan Kroasia masuk menit 52.
Petugas keamanan berlarian di lapangan Stadion Luzhniki, tempat laga final digelar, hingga membuat wasit Nestor Pitana menghentikan pertandingan.
Salah satu dari penyusup bahkan sempat tos dengan penyerang muda Perancis, Kylian Mbappe, sebelum ditangkap dan dikeluarkan dari lapangan.
Baca juga: Olimpiade Ternoda, Grup Musik Pussy Riot Diserang
Setelah peristiwa itu, sebuah kelompok bernama Pussy Riot mengeluarkan rilis bertanggung jawab atas masuknya empat penyusup tersebut.
Dilansir The Sun Minggu (15/7/2018), Pussy Riot merupakan band feminis beraliran punk rock yang berbasis di Moskwa.
Didirikan pada Agustus 2011, kelompok tersebut beranggotakan 11 orang wanita yang berusia antara 20-33 tahun.
Pussy Riot melakukan sejumlah aksi kontroversial. Termasuk melakukan seks di Museum Biologi Moskwa pada Agustus 2012.
Lagu yang mereka hasilkan selalu berkisah soal feminisme, hak-hak LGBT, maupun sikap oposisi mereka atas Presiden Rusia Vladimir Putin.
Band itu menuai perhatian dunia setelah tampil di Katedral Gereja Ortodox Kristus Juru Selamat pada 21 Februari 2012.
Dua anggota, Maria Alyokhina dan Nadezhda Tolokonnikova harus mendekam di penjara atas aksi anti-Putin di katedral itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan