KOMPAS.com - Hari ini 73 tahun lalu, tepatnya 16 Juli 1945, uji coba pertama nuklir berhasil dilakukan.
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang melakukan uji coba bom nuklir di wilayah New Mexico.
Uji coba nuklir pertama ini juga menjadi akar perang dingin antara Rusia (dulu Uni Soviet) dengan Amerika Serikat (AS).
Pengembangan nuklir AS
Pada Perang Dunia I dan II, Amerika terus mengembangkan ilmuwan-ilmuwannya untuk menunjang sektor ilmu pengetahuan dan militer.
Pada 1939, Sekutu menginginkan sebuah gebrakan untuk membuat bom uranium.
Ketika itu, fisikawan Enrico Fermi bertemu pimpinan Departemen Angkatan Laut AS di Universitas Columbia untuk membahas penggunaan bahan pemusnah yang bisa digunakan untuk keperluan militer.
Dalam pertemuan itu, muncul gagasan untuk mengembangkan Proyek Manhattan yang merupakan pengembangan senjata nuklir pertama.
Sebagai pemimpin proyek ini, Amerika Serikat dibantu oleh Inggris dan Kanada.
Pada Februari 1940, Pemerintah AS mengucurkan dana 6.000 dollar AS untuk penelitian ini. Seorang perwira militer Amerika Serikat, Jenderal Leslie Groves ditunjuk sebagai direktur proyek Manhattan.
Sementara, direktur ilmiah diketuai oleh seorang ahli fisika Amerika Julius Robert Oppenheimer.
Percobaan
Pada 16 Juli 1945, senjata nuklir pertama tersebut diuji coba di dekat Alamogordo, Bombing Range, sebuah tempat yang berada di antara Carrizozo dan Socorro, New Mexico.
Para ilmuwan yang terlibat dalam uji coba ini dan para pimpinan lembaga terkait berada pada radius 10 kilometer dari lokasi uji coba.
Nuklir yang diuji coba itu memiliki berat 19 kiloton dan bermuatan pulotonium.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.