Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Saling Serang Terburuk sejak 2014, Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata

Kompas.com - 15/07/2018, 20:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata setelah negosiasi dengan dibantu Mesir. Sebelumnya, kedua pihak terlibat aksi saling melancarkan serangan hingga menjadi kekerasan terburuk sejak 2014.

Gencatan senjata tercapai pada Sabtu (14/7/2018) setelah mendapat desakan dari masyarakat internasional dan dibantu Mesir sebagai mediator.

"Upaya Mesir dan dunia internasional berhasil mengakhiri eskalasi yang terjadi saat ini," kata salah seorang pejabat Palestina kepada Reuters.

Pernyataan tersebut turut didukung kelompok Hamas yang mengontrol Gaza melalui juru bicaranya. Sementara pihak Israel memilih untuk tidak menanggapi soal gencatan senjata.

Baca juga: Israel Gunakan Demonstrasi Gaza untuk Uji Coba Senjata Baru

"Hanya fakta di lapangan yang dapat mendikte tindakan apa yang akan kami ambil selanjutnya," kata salah seorang pejabat keamanan senior Israel.

Sebelum tercapainya gencatan senjata, situasi di Jalur Gaza memanas dengan lebih dari 40 serangan udara yang dilancarkan Israel sejak Jumat (13/7/2018).

Sementara dari kelompon Hamas di Jalur Gaza meluncurkan lebih dari 100 roket ke wilayah Israel selatan.

Serangan roket Hamas beberapa dapat ditangkal sistem pertahanan Israel. Akibat serangan roket, empat warga sipil, sebuah rumah dan tempat ibadah sinagog, terkena dampak. Demikian diberitakan Times of Israel.

Militer Israel mengatakan, serangan udara yang dilancarkan oleh jet-jet tempur mereka menargetkan fasilitas milik Hamas, terutama kompleks yang digunakan kelompok tersebut untuk menembakkan roket.

Serangan udara Israel juga menyasar fasilitas pelatihan Hamas serta sejumlah terowongan di utara dan selatan Gaza.

Serangan udara yang dilancarkan Israel terjadi setelah muncul desakan kepada pemerintahan Netanyahu yang dianggap telah gagal mengatasi serangan layang-layang dan balon pembakar oleh warga Gaza yang menyebabkan rusak dan terbakarnya tanaman di Israel selatan.

Akibat serangan udara Israel pada Jumat (13/7/2018), setidaknya dua remaja Palestina dikabarkan meninggal dunia dan 12 warga sipil lainnya luka-luka.

Serangan udara terburuk yang telah dilancarkan militer Israel turut memicu aksi balasan dari Hamas yang kemudian melepaskan tembakan lebih dari 100 roket ke wilayah Israel.

Tidak ada korban dilaporkan akibat roket-roket Hamas yang menghantam wilayah Israel.

Baca juga: Ribuan Perempuan dan Anak-anak Palestina Berbaris Dekat Perbatasan Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com