Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Inggris Klaim Temukan Botol Berisi Racun Saraf Novichok

Kompas.com - 15/07/2018, 08:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Kepolisian Inggris mengklaim telah berhasil menemukan sumber agen saraf Novichok yang meracuni dua warga bulan lalu.

Temuan sumber racun saraf tersebut digambarkan polisi dalam laporannya pada Jumat (13/7/2018), berupa sebuah botol kecil.

"Pada Rabu, 11 Juli, sebuah botol kecil telah ditemukan selama dilakukannya pencarian di kediaman Charlie Rowley di Amesbury," kata polisi dalam pernyataannya.

"Para ilmuwan telah mengkonfirmasi kepada kami bahwa zat yang terkandung di dalam botol tersebut adalah Novichok," lanjut pernyataan polisi dikutip AFP.

Baca juga: Dua Warga Inggris Kritis karena Terpapar Racun Saraf Novichok

Tes untuk mengetahui kandungan zat dalam botol telah dilakukan di laboratorium pertahanan Porton Down.

Charlie Rowley, yang berusia 45 tahun, merupakan salah satu warga yang terpapar racun Novichok pada bulan lalu.

Dia ditemukan telah dalam kondisi tak sadarkan diri di rumahnya, bersama dengan rekannya Dawn Sturgess (44) pada 30 Juni lalu.

Sturgess telah meninggal dunia pada Minggu (8/7/2018) lalu, sementara Rowley dilaporkan telah melewati masa kritis dan dalam proses pemulihan.

Polisi mengatakan, mereka sempat berbicara sesaat dengan Rowley yang sudah mulai sadar.

Pihak kepolisian mengatakan, tes lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk dapat memastikan apakah zat yang meracuni Rowley dan Sturgess sama dengan menyerang mantan agen rahasia Sergei Skripal dan putrinya Yulia, awal Maret lalu.

"Penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan dari mana botol tersebut berasal dan bagaimana benda itu bisa berada di rumah Rowley," kata kepolisian.

Kepala Kepolisian Anti-terorisme Inggris, Neil Basu, yang memimpin penyelidikan mengatakan, temuan botol tersebut dapat mengantarkan pada perkembangan yang signifikan dan positif.

Baca juga: Terpapar Racun Saraf Novichok, Perempuan di Inggris Meninggal

"Meski demikian kami tidak dapat menjamin bahwa sudah tidak ada zat yang tersisa dan garis pembatas masih akan terpasang untuk beberapa waktu," ujarnya.

"Hal itu dilakukan demi memungkinkan proses pencarian secara menyeluruh dapat dilanjutkan dan sebagai tindakan menjaga keselamatan publik, serta untuk membantu tim penyelidik," kata Neil Basu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com