Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun Berselang, Eksekusi Tsar Nicholas II Masih Sisakan Misteri

Kompas.com - 13/07/2018, 13:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Nicholas II bersama istrinya yang berdarah Jerman, Alexandra bersama lima anak mereka yang berusia belasan hingga 20-an, tewas.

Selain itu, polisi Bolshevik juga mengeksekusi pelayan, juru masak, sopir, dan dokter pribadi keluarga Tsar Nicholas II.

"Peluru pertama tidak langsung menewaskan anak-anak Nicholas. Polisi kemudian membunuh mereka dengan menggunakan bayonet, popor senapan, dan tembakan jarak dekat," ujar Gereja Kristen Ortodoks Rusia lewat situs resminya.

Di mata Gereja Kristen Ortodoks Rusia, Nicholas II dan keluarganya yang tewas dieksekusi adalah para martir.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Catherine II, Kaisar Perempuan Rusia

Setelah dipastikan tewas, jenazah keluarga Nicholas II dimakamkan secara serampangan di sebuah kuburan massal tak bertanda di luar kota Yekaterinburg.

Pada 1979, dua sejarawan amatir berusaha mencari sisa-sisa jenazah Nicholas, istrinya, dan tiga putri mereka yaitu Anastasia, Olga, serta Tatiana.

Namun, hasil penelusuran itu baru diungkap pada 1991 di hari-hari terakhir sebelum ambruknya Uni Soviet.

Setelah Uni Soviet bubar, pemerintah Rusia kemudian menggali lokasi kuburan massal itu, memindahkan kerangka Nicholas dan keluarganya, serta memakamkan kembali di pemakaman kekaisaran di St Petersburg pada Juli 1998.

Saat itu, pemerintah Rusia menggelar upacara pemakaman kenegaraan yang dihadiri Presiden Boris Yeltsin.

"Eksekusi ini merupakan salah satu lembaran paling memalukan dalam sejarah Rusia, sebagai hasil sebuah perpecahan dalam masyarakat Rusia," kata Yeltsin saat itu.

Pada 2007, para penyidik dan ahli genetika yang memeriksa sisa-sisa tulang belulang yang ditemukan kemudian memastikan sisa-sisa tulang itu merupakan milik dua anak Nicholas yaitu sang putra mahkota Alexei dan saudarinya Maria.

Namun, Gereja Ortodoks Rusia meragukan identitas ini sehingga sisa-sisa belulang itu masih disimpan di dalam kotak di badan arsip negara dan belum dimakamkan kembali.

Pada 2008, Mahkamah Agung Rusia merehabilitasi nama Nicholas II dan memutuskan Nicholas dan keluarganya telah dibunuh secara tidak adil oleh pemerintah Uni Soviet.

Sayangnya, investigasi panjang yang akhirnya ditutup pada 2011 gagal menemukan bukti bahwa eksekusi Nicholas II merupakan perintah langsung dari Vladimir Lenin.

Baca juga: Dikabarkan Tewas Dibunuh, Jurnalis Rusia Muncul saat Konferensi Pers

Investigasi itu juga tidak menyinggung keterlibatan Lenin dalam menyetujui eksekusi Nicholas dan keluarganya serta tidak menyalahkan para polisi yang menjadi eksekutor.

"Tak ada dokumen sahih yang membuktikan keterlibatan Lenin atau pemimpin setempat Yakov Sverdlov," ujar seorang penyidik saat itu.

"Namun, saat mereka mendengar Nicholas dan keluarganya ditembak mati, mereka secara resmi menyetujui langkah tersebut," tambah sang penyidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com