Nobel perdamaian
Pada 2013, dia melakukan pidato untuk PBB dan menerbitkan buku pertamanya berjudu I am Malala.
Setahun kemudian, Malala menyabet Penghargaan Nobel Perdamaian saat dia berusia 17 tahun. Malala menjadi orang termuda yang meraih penghargaan tersebut.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sir Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa
"Ini untuk anak-anak yang tidak bisa bersuara, yang menginginkan perubahan," imbuhnya.
Pada tahun yang sama, Malala mendirikan lembaga amal Malala Fund dengan dibantu ayahnya.
Sekarang lembaga tersebut memberdayakan anak perempuan untuk mengolah potensi diri sehingga mampu menjadi pemimpin kuat bagi negara.
Proyek pendidikan dari Malala Fund tersebar di enam negara dan bekerja sama dengan pemimpin dunia.
Kembali ke Pakistan
Pada 29 Maret 2018, Malala kembali ke Pakistan untuk pertama kalinya sejak serangan brutal pada 2012. Dia bertemu dengan Perdana Menteri Shahid Khawan Abbasi dan menyampaikan pidato yang emosional.
Selama kunjungan empat hari itu, dia mengungkapkan kerinduan terhadap tanah airnya.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Amelia Earhart, Pionir Dunia Penerbangan
"Dalam lima tahun terakhir, saya selalu bermimpi kembali ke negara saya. Saya tidak ingin pergi," ucapnya.
Agen perubahan
Malala selalu mendorong perempuan untuk menjadi agen perubahan untuk komunitas mereka.
Kini, dia sedang menempuh pendidikan di Universitas Oxford di Inggris. Dia mengaku ingin menetap di Pakistan usai merampungkan kuliahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.