Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Malala Yousafzai, Melantang bagi Pendidikan Anak

Kompas.com - 12/07/2018, 17:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Nobel perdamaian

Pada 2013, dia melakukan pidato untuk PBB dan menerbitkan buku pertamanya berjudu I am Malala.

Setahun kemudian, Malala menyabet Penghargaan Nobel Perdamaian saat dia berusia 17 tahun. Malala menjadi orang termuda yang meraih penghargaan tersebut.

Malala Yousafzai, aktivis remaja yang nyaris tewas ditembak Taliban tahun lalu, berpidato di PBB tepat pada ulang tahunnya yang ke-16, Jumat (12/7/2013). Malala mendesak dunia untuk memberikan akses pendidikan sebesar-besarnya untuk anak-anak.STAN HONDA / AFP Malala Yousafzai, aktivis remaja yang nyaris tewas ditembak Taliban tahun lalu, berpidato di PBB tepat pada ulang tahunnya yang ke-16, Jumat (12/7/2013). Malala mendesak dunia untuk memberikan akses pendidikan sebesar-besarnya untuk anak-anak.
"Penghargaan ini tidak hanya untuk saya. Ini untuk anak-anak yang terlupakan yang ingin menempuh pendidikan. Ini untuk anak-anak yang ketakutakan, yang menginginkan perdamaian," katanya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sir Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa

"Ini untuk anak-anak yang tidak bisa bersuara, yang menginginkan perubahan," imbuhnya.

Pada tahun yang sama, Malala mendirikan lembaga amal Malala Fund dengan dibantu ayahnya.

Sekarang lembaga tersebut memberdayakan anak perempuan untuk mengolah potensi diri sehingga mampu menjadi pemimpin kuat bagi negara.

Proyek pendidikan dari Malala Fund tersebar di enam negara dan bekerja sama dengan pemimpin dunia.

Kembali ke Pakistan

Pada 29 Maret 2018, Malala kembali ke Pakistan untuk pertama kalinya sejak serangan brutal pada 2012. Dia bertemu dengan Perdana Menteri Shahid Khawan Abbasi dan menyampaikan pidato yang emosional.

Selama kunjungan empat hari itu, dia mengungkapkan kerinduan terhadap tanah airnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Amelia Earhart, Pionir Dunia Penerbangan

"Dalam lima tahun terakhir, saya selalu bermimpi kembali ke negara saya. Saya tidak ingin pergi," ucapnya.

Agen perubahan

Malala selalu mendorong perempuan untuk menjadi agen perubahan untuk komunitas mereka.

Kini, dia sedang menempuh pendidikan di Universitas Oxford di Inggris. Dia mengaku ingin menetap di Pakistan usai merampungkan kuliahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com