Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2018, 16:43 WIB

MAE SAI, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand berkata, kondisi 12 remaja dan seorang pelatih anggota tim sepak bola yang dua pekan terjebak di goa baik-baik saja.

Diwartakan CNN Rabu (11/7/2018), saat ini mereka masih menjalani pemulihan di Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukroh.

Tongchai Lertvirairatanapong, Inspektur Kementerian Kesehatan Thailand berkata, ke-13 orang itu tidak mendapat masalah serius.

Baca juga: Keluar dari Goa Thailand, Tim Sepak Bola Remaja Harus Dikarantina

"Meski kebanyakan dari remaja itu mengalami penurunan berat badan hingga dua kilogram," tutur Lertvirairatanapong.

Susutnya bobot anggota tim sepak bola Mu Pa (Wild Boar) itu dikarenakan selama sembilan hari pertama terjebak, mereka kekurangan makan.

Untungnya, mereka masih meminum air keruh yang ada di Goa Tham Luang. "Manusia bisa bertahan berbulan-bulan tanpa makan. Namun tidak dengan air," paparnya.

Ketika mereka akhirnya ditemukan dua penyelam Inggris, Richard Stanton dan John Volanthen, bantuan makanan didatangkan.

Awalnya, mereka meminta roti cokelat. Namun, tim penyelamat dan medis yang mendampingi memberi makanan kaya nutrisi dan protein.

Lertvirairatanapong melanjutkan, dia memberikan kredit khusus kepada pelatih yang ikut terjebak bersama mereka, Ekapol Chanthawong.

Pria 25 tahun yang akrab disapa Ake itu berhasil menjaga kesehatan mental remaja asuhannya dengan mengajari teknik meditasi.

"Emosi mereka stabil karena saling menjaga satu sama lain. Semua berkat ilmu pengendalian diri dari Pelatih Ake," pujinya dikutip Straits Times.

Salah satu dari empat remaja gelombang pertama yang diselamatkan Minggu (8/7/2018) dikabarkan telah bertemu keluarganya.

Namun, mereka masih dipisahkan kaca karena tim medis masih harus memastikan tidak ada penyakit atau infeksi menular yang dibawa mereka.

Baca juga: Meditasi Membantu Anak yang Terjebak di Goa Bermental Baja

Secepatnya, Lertvirairatanapong berujar gelombang pertama remaja yang keluar bakal bertemu keluarga secara langsung setelah mengenakan pakaian khusus.

Sementara gelombang kedua telsh mendapat izin berbicara dengan keluarganya melalui kaca dan sambungan telepon, gelombang ketiga masih belum diperbolehkan.

Mereka masih membutuhkan tes lanjutan karena baru dikeluarkan pada Selasa (10/7/2018) waktu setempat.

Adapun ke-13 anggota klub bola Mu Pa itu masih harus dirawat selama sepekan di rumah sakit agar sistem kekebalan tubuhnya kembali.

Selama sepekan, kondisi mereka bakal dipantau. Bahkan, mereka dilarang untuk sekadar menonton televisi.

Ananya Sinrachatanant, psikiater dari Universitas Psikiater Kerajaan berujar, meski terlibat baik, masih ada kerapuhan dalam kondisi mental 13 orang itu.

Baca juga: Wajah Penyelam Pahlawan yang Selamatkan Tim Sepak Bola Remaja dari Goa

"Sebab, mereka baru saja terbebas dari pengalaman traumatis ketika terjebak di goa selama dua pekan," tuturnya.

Karena itu, dia memperingatkan agar yang boleh menjenguk tim sepak bola tersebut hanyalah keluarga dan kerabat.

Keluarga pun juga dilarang untuk menanyakan seperti apa perasaan berada dalam goa, atau menyalahkan tindakan mereka.

Sebelumnya, tim sepak bola Mu Pa dilaporkan hilang sejak 23 Juni, dan ditemukan dua orang penyelam Inggris pada pekan lalu (2/7/2018).

Kisah ke-12 remaja dan seorang pelatih yang terperangkap menjadi perhatian dunia, dan mengundang para relawan dari seluruh dunia untuk membantu.

Operasi untuk menyelamatkan 13 anggota Mu Pa itu pertama dilaksanakan pada Minggu (8/7/2018), dan sukses mengeluarkan empat remaja.

Kemudian dalam penyelamatan Senin (9/7/2018), mereka berhasil mengeluarkan empat lagi dengan puncaknya Rabu (10/7/2018), lima orang tersisa berhasil dikeluarkan.

Sayangnya, dalam operasi internasional itu, seorang relawan penyelam, Saman Kunan, tewas pada Jumat pekan lalu (6/7/2018).

Kunan yang merupakan eks anggota Angkatan Laut Thailand tewas karena diduga kekurangan oksigen ketika membantu tim sepak bola itu.

Baca juga: Produser Film AS Berencana Angkat Kisah Penyelamatan Tim Bola di Goa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com