Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Penyelam Pahlawan yang Selamatkan Tim Sepak Bola Remaja dari Goa

Kompas.com - 11/07/2018, 11:24 WIB
Veronika Yasinta

Editor

MAE SAI, KOMPAS.com - Para penyelam turut dalam upaya penyelamatan 12 remaja dan pelatih mereka yang tergabung dalam tim sepak bola dari gua di Thailand, berasal dari berbagai negara.

Sedemikian beragamnya asal para penyelam, operasi itu disebut berskala global meski Angkatan Laut Thailand juga turut andil.

Identitas orang-orang yang terlibat belum banyak tersebar, mengingat hanya sedikit di antara mereka yang mau berbicara.

Inilah sebagian dari mereka:

John Volanthen dan Richard Stanton

Suara John Volanthen merupakan yang pertama kali didengar oleh 12 remaja dan pelatih mereka, setelah 9 hari terperangkap di dalam gua Tham Luang.

Volanthen dan dua rekannya yang sesama warga Inggris, Richard Stanton dan Robert Harper, diminta aparat Thailand untuk membantu upaya penyelamatan.

Mereka tiba di Thailand, tiga hari setelah kelompok remaja tersebut menghilang.

Baca juga: Terjebak 9 Hari di Goa, Begini Detik-detik Penyelamatan Tim Sepak Bola Remaja

Volanthen merupakan seorang konsultan teknologi informasi, sedangkan Stanton adalah mantan petugas pemadam kebakaran.

Keduanya merupakan anggota Tim Penyelamatan Goa di Wales bagian tengah dan selatan.

Mereka telah berpartisipasi dalam sejumlah operasi penyelamatan goa, termasuk di Norwegia, Prancis, dan Meksiko.

Richard Harris

Dokter ini berasal dari Adelaide, Australia, dan punya pengalaman menyelam selama puluhan tahun.

Dia yang memeriksa kondisi kesehatan para remaja dan pelatihnya di goa, kemudian memberi lampu hijau bagi operasi penyelamatan.

Jika para remaja itu terlalu lemah, upaya penyelamatan dengan cara menyelam akan sangat berbahaya.

Dia turut andil dalam penjelahan menyelam di goa Australia, China, Pulau Christmas, dan Selandia Baru.

Pria yang mendapat pelatihan khusus di bidang anestesi ini juga spesialis medis di bidang ekspedisi dan operasi penyelamatan.

Pada 2011, dia memulangkan jenazah rekannya, seorang penyelam goa berpengalaman bernama Agnes Milowka yang kehabisan udara dalam ekspedisi sulit di Australia Selatan.

Penyelam AL Thailand

Empat personel AL Thailand merupakan orang terakhir yang keluar dari Gua Tham Luang. Mereka terdiri dari tiga penyelam dan seorang tenaga medis. (Facebook/AL SEAL Thailand) Empat personel AL Thailand merupakan orang terakhir yang keluar dari Gua Tham Luang. Mereka terdiri dari tiga penyelam dan seorang tenaga medis. (Facebook/AL SEAL Thailand)

Berbagai kesatuan elite militer Thailand ambil bagian dalam upaya penyelamatan di goa. Salah satu personelnya adalah seorang dokter yang dikenal bernama Pak Loharnshoon.

Tiga personel lainnya secara sukarela mendampingi para remaja, setelah mereka ditemukan sepekan lalu.

Baca juga: Makna Kartun Misi Penyelamatan Remaja dari Goa Thailand yang Viral

Dalam tayangan video yang dibagikan kesatuan SEAL Angkatan Laut Thailand, terlihat dokter Pak memberikan obat-obatan pada luka ringan yang dialami para remaja.

Empat personel SEAL menjadi orang terakhir yang meninggalkan goa pada Selasa (10/7/2018) malam.

Saman Gunan

Pria berusia 38 tahun ini adalah penyelam purnawirawan AL Thailand yang secara sukarela berpartisipasi dalam upaya penyelamatan.

Saat akan keluar dari Gua Tham Luang setelah mengantarkan tabung-tabung udara, dia kehilangan kesadaran.

Rekan menyelamnya mencoba menyadarkan dia kembali, tapi gagal. Jenazahnya kemudian dibawa keluar dari gua.

"Suami saya disanjung layaknya pahlawan karena sosok dia. Dia amat suka membantu sesama, melakukan kerja amal, dan menuntaskan pekerjaan," kata sang istri kepada BBC.

"Kami tidak akan menghentikan misi kami. Kami tidak akan membiarkan pengorbanan teman kami menjadi sia-sia," ucap Laksamana Muda Arpakorn Yookongkaew, saat mengetahui Saman meninggal dunia.

Ben Reymenants

Ben Reymenants (kiri) berfoto bersama Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osotthanakorn, dan sesama penyelam, Maksym Polejaka. (Facebook/Ben Reymenants) Ben Reymenants (kiri) berfoto bersama Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osotthanakorn, dan sesama penyelam, Maksym Polejaka. (Facebook/Ben Reymenants)

Pria asal Belgia ini mengelola sebuah toko peralatan selam di Phuket, Thailand.

Dia ditengarai menjadi kelompok penyelam pertama yang menemukan ke-12 remaja dan pelatih mereka pada Senin (2/7/2018).

Mikko Paasi mengunggah foto di Facebook, yang memperlihatkan Claus Rasmussen di goa. (Facebook/Mikko Paasi) Mikko Paasi mengunggah foto di Facebook, yang memperlihatkan Claus Rasmussen di goa. (Facebook/Mikko Paasi)
Claus Rasmussen

Berasal dari Denmark, Rasmussen telah bermukim selama bertahun-tahun di Thailand dan bekerja untuk beberapa sekolah menyelam.

Saat ini, dia merupakan instruktur bersama perusahaan Ben Reymenants, Blue Label Diving.

Baca juga: Goa Tempat Tim Sepak Bola Remaja Terjebak Bakal Dipasangi Pengaman

Dia telah menyelam di banyak lokasi di Asia dan bekerja di beberapa negara di Asia Tenggara.

Mikko Paasi

Pria asal Finlandia ini merupakan pendiri pusat kursus menyelam di Pulau Koh Tao, Thailand.

Spesialisasinya adalah teknik menyelam, termasuk menyelam di goa dan di antara reruntuhan.

Mikko Paasi adalah satu dari sekian banyak penyelam yang membawa 12 remaja dan pelatih mereka ke luar dari goa. (Facebook/Mikko Paasi) Mikko Paasi adalah satu dari sekian banyak penyelam yang membawa 12 remaja dan pelatih mereka ke luar dari goa. (Facebook/Mikko Paasi)

Pada Senin (2/7/2018), hari ketika ke-12 remaja dan pelatih mereka ditemukan, istri Mikko menulis di Facebook bahwa dia membelikan tiket untuk suaminya ke Chiang Rai agar bisa bergabung dengan upaya penyelamatan.

Hari itu juga merupakan hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-8.

Ivan Karadzic

Ivan Karadzic membantu operasi penyelamatan tim sepak bola remaja yang terperangkap di goa. (Facebook/Ivan Karadzic ) Ivan Karadzic membantu operasi penyelamatan tim sepak bola remaja yang terperangkap di goa. (Facebook/Ivan Karadzic )

Karadzic pindah dari Denmark ke Koh Tao selang beberapa tahun setelah Mikko Paasi mendirikan pusat kursus menyelam. Kini, mereka mengelola tempat itu bersama.

Dia menceritakan kepada BBC mengenai perasaan deg-degan yang dia alami, ketika melihat remaja pertama dan seorang penyelam mendekatinya dari kejauhan.

Pasalnya, Karadzic tidak tahu apakah itu "korban atau bocah" selamat. Perasaannya seketika lega ketika menyadari bahwa bocah itu selamat.

Baca juga: Kisah Para Pahlawan Penyelamat Remaja yang Terjebak di Goa (1)

Menanggapi kematian penyelam Saman Gunan, Karadzic menulis sesuatu pada dinding akun Facebook.

"Beristirahatlah dengan tenang. Anda adalah seorang pahlawan dan kami tidak lupa pengorbanan Anda," tulisnya.

Erik Brown

Erik Brown (kiri), Mikko Paasi (tengah) dan Claus Rasmussen (kanan) merayakan keberhasilan operasi penyelamatan. (Facebook/Mikko Paasi) Erik Brown (kiri), Mikko Paasi (tengah) dan Claus Rasmussen (kanan) merayakan keberhasilan operasi penyelamatan. (Facebook/Mikko Paasi)

Brown berasal dari Vancouver, Kanada, dan berprofesi sebagai instruktur teknik menyelam.

Dia mulai menyelam lebih dari 10 tahun lalu dan turut mendirikan Team Blue Immersion, kursus teknik menyelam di Mesir.

Pada Selasa (10/7/2018) malam, dia menulis di Facebook bahwa dia telah melakukan tujuh misi menyelam dalam 9 hari. Artinya, dia telah menghabiskan 63 jam di dalam Goa Tham Luang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com