Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Migran Anak di AS Belum Bisa Bersatu dengan Orangtua

Kompas.com - 11/07/2018, 10:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, sebanyak 27 migran anak tidak memenuhi syarat untuk bisa bersatu dengan orangtua mereka.

Dilansir BBC, Rabu (11/7/2018), pengadilan menyebut ada sejumlah hambatan yang menunda reuni bagi sebagian besar dari 102 bocah di bawah lima tahun yang diambil dari orangtua mereka.

Hampir 3.000 anak terpisah dari orang dewasa yang masuk ke AS secara ilegal.

Di sisi lain, pengadilan memberikan tenggat waktu bagi pemerintah untuk menyatukan kembali migran anak yang berusia di bawah lima tahun hingga Selasa (10/7/2018).

Baca juga: 3.000 Migran Anak di AS Bakal Jalani Tes DNA

Kementerian Kehakiman AS dan lembaga pendukung hak-hak sipil atau ACLU membeberkan alasan 27 anak tersebut belum dapat bersatu kembali dengan keluarga mereka.

Orangtua dari 10 anak-anak masih ditahan di tahanan kriminal Karena melintasi perbatasan AS tanpa dokumen resmi.

Kemudian, ada 8 orangtua dari anak-anak lain yang memiliki catatan kriminal serius, termasuk narkotika, penyelundupan manusia, pembunuhan, dan perampokan.

Dua anak lain tidak dapat dipersatukan kembali dengan orangtua karena kemungkinan terancam menerima penyiksaan.

Sementara, lima anak telah dipisahkan dari orang dewasa yang bukan orangtua mereka. Ada juga orangtua yang sedang dirawat karena menderita penyakit menular.

Yang lainnya, lokasi orangtua tidak diketahui selama lebih dari satu tahun.

"Bagi (orangtua) yang dideportasi tanpa anak-anak mereka, [pejabat pemerintah AS] bahkan belum mencoba menghubungi mereka atau memfasilitasi penyatuan kembali mereka hingga hari ini," demikian pernyataan dari ACLU.

Baca juga: Ini Alasan Pentagon Diminta Tampung Migran Anak di Pangkalan Militer

Sejauh ini, 12 ibu atau ayah dari anak-anak lainnya telah dideportasi dari AS. Sebanyak 75 dari 102 migran anak yang terpisah dari orangtua mereka juga sudah berhasil dipersatukan kembali.

"Penyatuan sedang berlangsung sepanjang hari," kata Chris Meekins, pejabat senior Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, seperti diwartakan AFP.

"Apa yang kami lakukan sekarang adalam menjamin anak-anak itu tidak dipersatukan kembali dengan orang-orang yang dapat melukai mereka," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com