Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Banjir di Jepang Jadi 132 Orang, Evakuasi Terus Berlanjut

Kompas.com - 10/07/2018, 14:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUMANO, KOMPAS.com — Tim penyelamat di Jepang pada Selasa (10/7/2018) sedang berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi sebanyak mungkin penduduk yang masih hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Japan Today melaporkan, jumlah korban tewas sejauh ini telah mencapai 132 orang. Ini merupakan jumlah kematian tertinggi yang disebabkan hujan di Jepang sejak 1982.

Upaya pencarian terus berlanjut di wilayah tersulit di Hiroshima dan Okayama, begitu pula dengan prefektur sekitarnya meski 72 jam pertama sejak bencana telah berlalu.

Durasi 72 jam tersebut dianggap sebagai periode yang menentukan untuk menemukan orang dalam keadaan selamat.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Bencana Capai 100 Orang, PM Jepang Batal ke Luar Negeri

Hujan lebat di Jepang terutama mulai Jumat (6/7/2018) hingga Sabtu (7/7/2018) pagi telah memicu longsor dan banjir yang meluas.

Dilansir AFP, petugas penyelamat memeriksa satu per satu rumah warga untuk mencari korban selamat atau pun korban tewas.

"Ini yang kami sebut operasi jaringan. Kami memeriksa setiap rumah untuk melihat apakah ada orang yang terperangkan di dalam," kata seorang pejabat prefektur Okayama.

"Kami tahu jika operasi ini berlomba dengan waktu, kami berusaha sekeras yang kami bisa," imbuhnya.

Regu petugas pemadam kebakaran dari luar prefektur juga dikerahkan untuk melakukan misi pencarian korban.

"Saya khawatir, lansia yang hidup sendiri mungkin tidak berhasil menyelamatkan diri," ucap Hideto Yamanaka, yang memimpin regu petugas pemadam kebakaran.

"Orang yang lemah secara fisik mungkin terlambat keluar dari rumah ketika hujan deras tiba-tiba turun kemudian membanjiri daerah itu," ujarnya.

Seorang penduduk berusia 61 tahun, Fumiko Inokuchi, sedang berada di dalam rumah saat banjir mulai merendam lantai bawah rumahnya.

Baca juga: 88 Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Jepang

Dia berhasil menyelamatkan diri pada Sabtu lalu, menyeberangi jalanan menuju ke tempat pengungsian di panti jompo.

"Saya menyaksikan rumah saya tenggelam di bawah air dan saya tidak bisa melakukan apa pun," katanya.

Pada Senin (9/7/2018), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membatalkan empat kunjungan ke luar negeri saat mengetahui jumlah kematian akibat bencana tersebut terus meningkat.

Sekitar 75.000 polisi, petugas pemadam kebakaran, dan prajurit dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di Jepang tengah dan barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com