Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Fakta Geografis Goa Tempat Tim Sepak Bola Remaja Terjebak

Kompas.com - 09/07/2018, 12:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, menjelaskan tikungan tersebut merupakan bagian yang paling berbahaya dalam upaya mereka mengevakuasi anggota tim.

"Terdapat terowongan naik turun yang sangat sempit dan kecil sehingga para penyelam harus berusaha keras melewatinya," kata Osottanakorn.

Begitu sempitnya lorong tersebut sehingga seorang penyelam terpaksa melepaskan tabung oksigennya dan merangkak melewati lorong itu.

"Selama saya berusaha keluar dari lorong itu, saya bisa merasakan batuan gua seakan menggencet punggung dan dada saya," lanjutnya.

Setelah dari Sam Yak, perjalanan mereka relatif mudah dengan air yang ada di terowongan lain surut sehingga anak-anak itu bisa berjalan.

Setelah sampai di Ruangan 3, tempat di mana komando dipusatkan, para remaja itu bakal dipandu keluar menuju mulut goa dengan tingkat berbahaya cukup kecil.

Baca juga: Cara Pelatih Jaga Tim Sepak Bola Remaja Terjebak di Goa Bertahan Hidup

3. Butuh Kondisi Prima
Osottanakorn menjelaskan, dia tidak berharap anggota tim Mu Pa itu bisa keluar tepat waktu mengingat perjalanan panjang yang harus ditempuh.

Dia mengestimasi seorang penyelam harus menempuh lima jam menuju ke ruangan tempat anggota tim terperangkap, dan enam jam untuk kembali ke mulut goa.

Karena itu, ke-13 anggota tim harus berada dalam kondisi prima. Ketika pertama kali ditemukan Senin (2/7/2018), mereka dalam kondisi lemah.

Oleh militer dan medis, mereka mendapat makanan berenergi dan obat-obatan untuk meningkatkan kebugaran tim tersebut.

"Energi bakal menjadi faktor yang paling menentukan nasib mereka dalam proses penyelamatan ini," tutur Osottanakorn kepada awak media.

Baca juga: Evakuasi Dimulai, Butuh Tiga Hari Keluarkan Semua Remaja Terjebak di Goa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com