Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Dilantik Hari Ini, Berikut 5 Tantangan Global yang Dihadapi Turki

Kompas.com - 09/07/2018, 11:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk menerapkan kondisi darurat selama tiga bulan di negeri itu.ADEM ALTAN / AFP Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk menerapkan kondisi darurat selama tiga bulan di negeri itu.
Suriah

Sejak perang di Suriah pada 2011, Turki telah menjadi musuh kuat rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Negara itu mengesampingkan segala bentuk pembicaraan langsung dengan Suriah.

Namun, Turki merupakan rumah bagi 3,5 juta pengungsi asal Suriah dan berfokus pada peningkatan keamanan perbatasan, serta membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Relasi dengan Uni Eropa

Hubungan antara Turki dan Uni Eropa makin meresahkan sejak upaya kudeta yang gagal kepada Erdogan pada Juli 2016.

Saat itu, anggota Uni Eropa menyerukan agar pemerintah Turki mengeluarkan status keadaan darurat.

Namun, Turki dan Uni Eropa telah menyetujui kesepakatan pada 2016 untuk mengekang masuknya migran ke Eropa sehingga efektif membantu memperlambat jumlah kedatangan migran.

Erdogan mengejutkan negara Barat dengan mengancam akan mengirim jutaan migran ke Eropa, sebuah hal yang dikesampingkan dari perjanjian tersebut.

Ambisi global

Selama beberapa tahun terakhir, Erdogan menerapkan kebijakan luar negeri multi-vektor dan memperjuangkan Palestina, serta minoritas Muslim di seluruh dunia.

Baca juga: Erdogan Penuhi Janji Kampanye, Status Darurat Turki Berakhir Bulan Depan

Dia menjamu beberapa pemimpin negara Muslim, termasuk awal tahun ini dalam pertemuan puncak untuk merespons keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Analis Jenkins memperingatkan, Erdogan bisa saja membuat kesalahan, kecuali dia mulai mempekerjakan orang yang sama-sama memahami kebijakan luar negerinya.

"Sekaligus bersedia untuk mengatakan kebenaran kepadanya daripada apa yang mereka pikir ingin dia dengar," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com