"Jika tingkat air menurun cukup rendah, mereka mungkin dapat mengakses daerag yang terdampak melalui jalur darat atau berjalan kaki," imbuhnya.
Di kota Saka, seorang warga bernama Eiichi Tsuiki memilih untuk tinggal di rumahnya, dan bertahan. Dia pindah ke lantai atas ketika air banjir naik.
Baca juga: 20 Orang Tewas dalam Hujan Lebat dan Tanah Longsor di Jepang
"Saya sudah tinggal di sini selama 40 tahun. Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," kata pria yang berprofesi sebagai peternak tiram ini.
Pihak berwenang mengatakan suhu tinggi diperkirakan akan terjadi pada Senin (9/7/2018).
Hal tersebut menimbulkan tantangan baru bagi banyak orang yang terjebak di tempat pengungsian sederhana dengan sedikit barang bawaan atau rumah yang rusak tanpa air dan listrik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.