"Saya tidak dapat menemukan pekerjaan karena saya masih muda," imbuhnya.
Seperti anak-anak lainnya, dia enggan mengungkapkan tempat tinggalnya saat ini.
Anggota dewan Nineveh Khalaf al-Hadidi mengatakan, sampai sekarang belum ada proyek nyata atau studi dari pemerintah pusat dan lokal untuk menangani fenomena tersebut.
"Solusi penting karena anak-anak jalanan terkena berbagai jenis eksploitasi," katanya.
Baca juga: 6 Bulan Pasca-Perang, Mayat Anggota ISIS Masih Bertebaran di Mosul
Warga sekitar menyampaikan bahwa ada geng yang mengubah anak-anak jalanan menjadi kelompok terorganisir, atau memaksa mereka membayar sejumlah biaya untuk bisa mengemis di tempat umum.
Menurut peneliti sosial Fatimah Khalaf, kondisi di Mosul telah membuat anak-anak rentan terhadap berbagai kejahatan di jalan.
"Jika mereka ditinggalkan di jalanan, mereka akan menjadi sampah masyarakat dan mungkin beberapa dari mereka akan menjadi penjahat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.