TOKYO, KOMPAS.com - Hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di Jepang memakan korban jiwa hingga 48 orang.
Di sisi lain, pemerintah mendorong perintah evakuasi terhadap dua juta penduduk yang tinggal di bagian tengah dan barat negara itu.
Perdana Menteri jepang Shinzo Abe mengatakan pada Minggu (8/7/2017) upaya untuk menyelamatkan korban banjir akan berpacu dengan dengan waktu, mengingat adanya peringatan terbaru tentang hujan lebat.
"Menyelamatkan jiwa dan evakuasi merupakan hal yang akan berpacu dengan waktu," katanya.
"Masih banyak orang yang belum dikonfirmasi tentang keamanannya," imbuhnya.
Baca juga: 20 Orang Tewas dalam Hujan Lebat dan Tanah Longsor di Jepang
Longsor dan banjir bandang terjadi di wilayah Hiroshima, Ehime, Okayama, Kyoto, dan area lainnya. Desa-desa terendam banjir dengan hanya bagian atas lampu lalu lintas yang terlihat.
Juru bicara utama pemerintah Yoshihide Suga mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah, menyusul laporan dari media lokal yang menyatakan lebih dari 50 orang tewas dan puluhan lainnya hilang.
Perintah evakuasi terhadap 2 juta orang untuk mengungsi tidak sepenuhnya diikuti penduduk.
Banyak yang tetap bertahan di dalam rumah sehingga membuat mereka terjebak oleh air yang naik secara cepat dan tanah longsor yang tiba-tiba.
Sementara itu, badan meteorologi mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk dua wilayah baru pada Minggu (8/7/2018).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan