Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mossad Gelar Operasi Rahasia Selamatkan Jam Tangan Agen Legendaris

Kompas.com - 07/07/2018, 16:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Dinas rahasia Israel, Mossad, dilaporkan menggelar operasi rahasia ke Suriah untuk menyelamatkan sebuah jam tangan.

Dilansir New York Times Jumat (6/7/2018), jam tangan tersebut bukan merupakan jam tangan sembarangan, melainkan milik seorang mata-mata legendaris mereka, Eli Cohen.

Cohen yang bergabung dengan Mossad pada 1960 dipuja sebagai pahlawan karena memberikan informasi yang membantu Israel memenangkan Perang Enam Hari di 1967.

Baca juga: Mantan Petinggi Mossad: Netanyahu Pernah Perintahkan Serangan Militer ke Iran

Kemenangan didapat dua tahun setelah Cohen tertangkap, disiksa, dan dijatuhi hukuman gantung di Lapangan Marja Damaskus pada 19 Mei 1965.

Pejabat anonim Mossad mengungkapkan, mereka mulai menggelar operasi untuk mendapatkan jenazah Cohen yang disembunyikan Suriah sejak 2004.

Selama pencarian, Mossad telah menggelontorkan dana besar untuk membayar narasumber hingga membahayakan nyawa para agennya demi secuil informasi.

Di saat proses pencarian, seorang agen menerima kabar bahwa ada seseorang yang memiliki jam tangan Omega yang dibeli Cohen di Eropa.

Mereka kemudian mencari orang yang punya jam tangan itu. Setelah diperoleh, jam tangan tersebut diterbangkan ke Tel Aviv.

Untuk memastikan jam tangan itu milik sang mata-mata legendaris, Mossad kembali melakukan operasi dengan terbang ke Eropa.

Cohen dikenal sebagai agen yang berpenampilan mewah dan sering membawa barang bermerek. Dari pencarian, ditemukan dokumen bahwa Cohen membeli jam itu dari Swiss.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji determinasi dan keberanian yang ditunjukkan agen Mossad selama operasi.

"Mereka membawa benda milik pejuang besar yang berkontribusi terhadap keamanan negara ini," kata Netanyahu dikutip dari Fox News.

Istri Cohen, Nadia, mengatakan Kepala Mossad saat ini, Yossi Cohen, awalnya ingin memberikan jam tangan itu ke keluarganya.

"Namun, saya rasa jam tangan itu harus tetap berada di Mossad untuk mengenang dia," kata Nadia dalam wawancara dengan sebuah radio militer.

Baca juga: Keluarga Dosen Palestina yang Tewas di Malaysia Tuduh Mossad Pelakunya

Aksi penyamaran Cohen boleh dikatakan sebagai kesuksesan sekaligus kegagalan terbesar yang pernah diterima oleh Mossad.

Lahir sebagai Yahudi di Mesir, Cohen pindah ke Israel pada 1957, dan kemudian bergabung dengan Mossad tiga tahun berselang.

Dia kemudian mendapat tugas menyusup ke Suriah dengan menyamar sebagai pebisnis Suriah sukses yang baru saja pulang dari Argentina.

Dia berteman dengan sejumlah petinggi Suriah, dan sering mengajak mereka ke apartemennya di mana dia menjamu pejabat itu dengan alkohol dan gadis penghibur.

Baca juga: Masuk Tunisia Pakai Paspor Bosnia, Agen Mossad Bunuh Teknisi Hamas

Dari para pejabat itu, Cohen kemudian menerima beragam informasi soal gosip di parlemen hubungan Suriah dengan Uni Soviet, hingga di mana saja markas militernya.

Karena tekanan dari Tel Aviv, ditambah dengan rasa percaya diri yang kelewat tinggi, Cohen melakukan sebuah kesalahan besar.

Di saat menyiarkan informasi yang dia dapat melalui kode morse, gelombang radionya tak sengaja mengganggu jaringan yang digunakan kepala staf komando militer Suriah.

Gangguan itu membuat militer Suriah melacak sumber radio itu, yang membawa mereka ke apartemen tempat Cohen berada.

Dia ditangkap, diinterogasi, disiksa dengan brutal hingga berujung kepada eksekusi mati. Israel telah berusaha agar Suriah tidak menggantungnya.

Mereka melakukan usaha diplomatik hingga menawarkan uang dalam jumlah besar. Namun, usaha itu tidak menggoyahkan Damaskus untuk mengeksekusi Cohen.

Setelah proses eksekusi, jenazahnya dibiarkan tergantung selama beberapa jam sebagai peringatan kepada warga yang menonton.

Israel kemudian meminta agar Suriah bersedia mengembalikan jenazah Cohen. Namun, Suriah berulang kali menolak permintaan itu.

Di bawah kendali Kepala Mossad saat itu, Meir Dagan, dinas rahasia itu mulai melancarkan operasi untuk membawa jenazah Cohen.

Awalnya mereka mendengar Cohen dimakamkan di sebuah pemakaman Yahudi di Damaskus. Namun, ketika mereka di sana, jenazah itu tidak ada.

Intelijen Suriah berkali-kali memindahkan jenazah itu hingga Mossad menyimpulkan, bahkan pejabat Suriah tidak tahu di mana kuburan Cohen berada.

Baca juga: Dituduh Jadi Mata-mata Mossad, Dokter di Iran Diganjar Hukuman Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com