Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Gunakan Demonstrasi Gaza untuk Uji Coba Senjata Baru

Kompas.com - 06/07/2018, 11:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Sebuah organisasi penggiat HAM menyebut militer Israel menggunakan aksi protes di Gaza sebagai ajang uji coba senjata baru.

Laporan tersebut disampaikan Hamushim, sebuah organisasi nirlaba yang menentang pendudukan Israel atas Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Industri senjata dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan demonstran Palestina untuk mencoba senjata seperti senapan sniper (runduk), drone, hingga bom pintar.

Baca juga: Palestina: Pangkas Tunjangan bagi Tahanan, Israel seperti Deklarasikan Perang

"Mereka sengaja mengeksploitasi Palestina dan Gaza sebagai arena uj coba teknologi senjata, yang kemudian dijual ke dunia internasional," ujar Hamushim dalam laporannya.

Seperti dilaporkan Russian Today Kamis (5/7/2018), Hamushim mencontohkan konflik Israel-Gaza yang terjadi pada 2014.

Konflik yang menelan nyawa hingga 2.300 orang itu dilaporkan membuat industri militer Israel berhasil menjual beberapa persenjataannya.

Antara lain pesawat drone Hermes 900 Kochav, peluru tank Hatzav generasi terbaru, hingga bom pintar multi-peran MPR500.

Israel juga melakukan uji coba ketika warga Palestina di Gaza menggelar "Parade Besar untuk Pulang" sejak 30 Maret lalu.

Aksi demonstrasi yang menentang berdirinya Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem itu menyebabkan 123 orang tewas, dan 14.000 orang terluka.

Hamushim menjelaskan, Israel mempromosikan senjata terbaru yakni drone penyebar gas air mata model Matrice 600 dan Phantom 3.

Drone berjuluk "Sea or Tears" itu didesain khusus bagi polisi perbatasan untuk membantu mereka membubarkan pengunjuk rasa.

Selain itu, industri militer juga memperkenalkan "Shoko Drones" yang menyiramkan cairan lengket dan berbau kepada demonstran Palestina.

Kemudian ada juga drone yang sengaja diterbangkan untuk mencegat layang-layang berisi bom molotov yang dipakai para demonstran Palestina.

Selain drone, industri militer juga mengenalkan senapan runduk jenis Remington M24 serta senapan serbu IWI Tavor yang bisa menyebabkan luka hingga 15 sentimeter.

"Setelah penempatan berbagai senjata yang dianggap sukses, militer memutuskan membeli ratusan unit," tulis Hamushim dalam laporannya.

Belum ada sanggahan dari Israel. Namun, selama ini Tel Aviv bersikukuh mereka merasa berhak melindungi diri di tanah mereka sendiri.

Adapun IDF menyangkal mereka melakukan pelanggaran HAM ketika bentrok dengan demonstran Palestina, dan menuduh Hamas sengaja menjadikan warga sipil sebagai tameng.

Baca juga: Ribuan Perempuan dan Anak-anak Palestina Berbaris Dekat Perbatasan Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com