Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Sir Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa

Kompas.com - 05/07/2018, 22:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sir Stamford Raffles, atau juga dikenal Thomas Stamford Raffles, merupakan seorang negarawan berkebangsaan Inggris.

Dia adalah Gubernur Jenderal Hindia Timur, kemudian Gubernur Jenderal di Bencoolen yang kini bernama kota Bengkulu, serta penemu Singapura modern.

Salah satu karya pentingnya adalah menulis buku The History of Java (Sejarah Jawa), dan diabadikan sebagai nama Latin Bunga Bangkai, Raflessia arnoldii.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari gubernur jenderal yang berkuasa padsa 1813 sampai 1816 tersebut.

Baca juga: Faktanya, Bukan Raffles yang Pertama Menemukan Bunga Rafflesia

1. Masa Kecil
Raffles lahir pada 6 Juli 1781 di kapal dagang Ann yang saat itu tengah melempar sauh di Pelabuhan Morant, Jamaika.

Ayahnya, Benjamin Raffles, merupakan kapten kapal tersebut, sementara ibunya bernama Anne Lyde yang berasal dari Yorkshire.

Keluarganya merupakan pedagang yang mencoba mengadu nasib ke Hindia Barat (kini Amerika Serikat) selama Revolusi Amerika.

Namun, persaingan ketat membuat usaha mereka tidak berkembang. Akibatnya, keluarga Raffles terlilit hutang, dan hanya punya sedikit uang untuk menyekolahkan Raffles.

Dia masuk sekolah asrama pada 1795 di usia 14 tahun. Setelah lulus, dia bekerja sebagai juru tulis bagi British East India Company (EIC).

Di 1805, dia dikirim ke Pulau Prince of Wales, Malaya Inggris, dan bekerja di bawah arahan Gubernur Penang, Philip Dundas.

Dia diangkat menjadi asisten sekretaris di tahun yang sama, dan menikah dengan Olivia Mariamne Devenish, janda dari ahli bedah bernama Jacob Cassivelaun Fancourt.

Saat itu, dia juga berteman dengan Thomas Otho Travers yang kemudian bakal menjadi sahabat baiknya selama 20 tahun selanjutnya.

Baca juga: Tatkala Raffles Menjarah Keraton Yogyakarta

2. Invasi Inggris ke Jawa
Karena kemampuannya dalam berbahasa Melayu, Raffles segera mendapat kepercayaan dari Gubernur Jenderal India, Lord Minto, dan ditempatkan di Malaka.

Pada 1811, Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte menaklukan Kerajaan Belanda. Situasi itu membuat Raffles bergabung dengan ekspedisi militer Inggris.

Ekspedisi tersebut dilakukan London untuk menghantam kekuatan gabungan Belanda dan Perancis di Jawa yang dipimpin Laksamana Robert Stopford.

Pada saat itu, Jawa dipimpin oleh Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels yang membangun benteng di Meester Cornelis (kini Jatinegara).

Daendels kemudian digantikan Jan Willem Janssens. Meski punya benteng kuat, pasukan Inggris berhasil mengepung benteng itu hanya dalam waktu tiga jam.

Minto secara khusus memberikan pujian kepada Raffles dengan menyebutnya sebagai pribadi yang pintar, aktif, dan bijaksana.

Baca juga: Harmonie, Raffles Meresmikannya, Kita Membongkarnya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com