Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Venezuela Minta Tentaranya Waspadai Rencana Invasi AS

Kompas.com - 05/07/2018, 17:35 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Rabu (4/7/2018), memperingatkan tentaranya untuk mewaspadai kemungkinan invasi Amerika Serikat.

"Kalian tidak boleh mengurangi kewaspadaan meski hanya satu detik, karena kita akan hak mempertahankan tanah air kita yaitu untuk hidup dalam damai," ujar Maduro dalam sebuah upacara militer.

Maduro menyampaikan laporan sejumlah media yang menyebut pada Agustus tahun lalu Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk melakukan invasi ke Venezuela.

Baca juga: Nicolas Maduro Kembali Menangi Pemilu Presiden Venezuela

Venezuela, lanjut Maduro, di mata Trump adalah sebuah negara korup yang diperintah diktator sayap kiri.

Memang Trump pernah melayangkan ide tersebut setahun lalu dalam pertemuan untuk membahas sanksi terhadap Venezuela.

Namun, para penasihat Trump tidak setuju dengan ide invasi tersebut. Penolakan juga datang dari para pemimpin negara-negara Amerika Latin.

Bob Baer, mantan agen CIA, mengatakan bahwa ide untuk menyulut kudeta di Venezuela sudah ada sejak beberapa tahun lalu di lingkaran intelijen AS.

Baer menduga, Presiden Trump benar-benar menganggap ide itu memang sebuah rencana yang serius disiapkan.

Baer menambahkan, para pelarian politik Venezuela telah lama mencoba menyampaikan pesan itu kepada Presiden Trump.

"Dan dia mendengarkan ide itu," ujar Baer.

Para penasihat Trump kalau itu membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk menjawab pertanyaan presiden soal kemungkinan invasi ke Venezuela.

Baca juga: Nicolas Maduro: Ya, Benar, Saya Gila seperti Kambing

Mereka mengatakan, invasi ke Venezuela akan mengakibatkan dampak buruk bagi AS di seluruh kawasan Amerika Selatan dan Tengah.

Meski demikian, Trump belum sepenuhnya menyingkirkan ide tersebut. Dia selalu membandingkannya dengan invasi AS ke Panama dan Grenada pada 1980-an sebagai sebuah contoh sukses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com