Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Hadiah 100 Tahun Kemerdekaan AS, Ini 7 Fakta Unik Patung Liberty

Kompas.com - 05/07/2018, 14:43 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Patung Liberty menjadi hadiah bagi 100 tahun kemerdekaan Amerika Serikat yang dirayakan setiap 4 Juli.

Tahun ini, usia "Negeri Paman Sam" memasuki usia ke-242 tahun. Lady Liberty masih berdiri kokoh di Pulau Liberty, pelabuhan New York hingga kini.

Patung perunggu yang sekarang berwarna hijau tersebut dirancang oleh Frederic Auguste Bartholdi dan Gustave Eiffel dan menyimpan sejumlah fakta unik, termasuk rencana untuk mewarnainya dengan emas.

Berikut 7 fakta unik seputar Patung Liberty:

Penampilan patung

Patung itu memiliki tinggi 46 meter. Sementara, hidung Lady Liberty panjangnya 1,37 meter. Dia memakai jubah dan di tangan kirinya dia memegang papan yang bertuliskan tanggal kemerdekaan AS.

Di tangan kanannya, dia mengangkat obor. Lady Liberty memakai mahkota dengan kepalanya dia mengenakan mahkota dengan tujuh paku, yang masing-masing mewakili benua di dunia.

Warna emas

Untuk membuat patung tetap terlihat setelah gelap, Bartholdi mengusulkan agar warga AS mengumpulkan uang untuk menyepuh Lady Liberty.

Baca juga: Protes, Perempuan Panjat Patung Liberty di Hari Kemerdekaan AS

Namun, itu pekerjaan yang sulit dilakukan karena tidak ada yang mau mengeluarkan biaya besar demi membuat patung besar tersebut diselimuti emas.

Kendati sekarang warnanya terlihat hijau, ilmuwan menilai warna sesungguhnya Lady Liberty adalah cokelat gelap. Patung tersebut dibuat dari bingkai besi dengan eksterior tembaga, yang awalnya berwarna cokelat.

Para ilmuwan mengatakan, warna itu hanya bertahan sekitar 20 tahun. Cuaca menyebabkan bagian patung berkarat dan secara bertahap mengubahnya menjadi lebih hijau.

Para pengunjung menuju Pulau Liberty di New York, yang termasuk salah satu tempat wisata milik pemerintah yang ditutup mulai Selasa (1/10) karena penghentian operasi pemerintahAP Para pengunjung menuju Pulau Liberty di New York, yang termasuk salah satu tempat wisata milik pemerintah yang ditutup mulai Selasa (1/10) karena penghentian operasi pemerintah
Pulau Liberty

Patung Liberty berdiri di atas pulau, sekitar 2,5 km dari ujung selatan pesisir Manhattan.

Pulau Liberty awalnya merupakan sebuah pulau kecil bernama Pulau Bedloe yang terdapat benteng.

Lebih dari 200 tahun orang tinggal di pulau tersebut. Dulu, petugas penjaga patung juga menempati Pulau Liberty.

Namun sejak awal 2014, Lady Liberty menjadi satu-satunya penghuni di pulau itu.

Baca juga: Penelpon Misterius Ancam Ledakkan Patung Liberty, Pengunjung Panik

 

Tentu saja, Lady Liberty tidak akan pernah sendirian, mengingat sebanyak 4 juta turis per tahun selalu mengunjunginya.

Wajah ibu

Bartholdi merancang Lady Liberty sebagai figur yang merepresentasikan Libertas, seorang dewi kebebasan Romawi. Dia meniru model wajah ibunya untuk melukiskan wajah Lady Liberty dalam pahatan.

Lady Liberty tidaklah diam berdiri, tapi berjalan. Kaki kanannya terangkat. Di sekitar kakinya ada rantai yang patah, melambangkan pembebasan.

Saudara kembar

Lady Liberty memiliki banyak saudara kembar di kota lainnya, termasuk satu di Clomar, wilayah Alsace di Perancis. Tingginya hanya 12 meter dan hanya sebuah replika yang terbuat dari resin sintetis.

Lalu, apa yang membuat patung di Clomar ini unik? Tentu saja karena Bartholdi lahir di kota Alsace pada 1834. Replika ini dibuat 100 tahun kemjudian dalam waktu 9 bulan.

Mercusuar

Obor yang dipegang oleh Lady Liberty awalnya dibangun sebagai mercusuar. Para ilmuwan menghabiskan bertahun-tahun mengerjakannya, tetapi tidak pernah berhasil membuatnya cukup terang.

Baca juga: Benarkah Inspirasi Patung Liberty dari Seorang Wanita Muslim?

Akibatnya obor tidak memiliki fungsi praktis. 100 tahun lalu, lengan kanan yang membawa obor itu rusak akibat ledakan oleh penyabot asal Jerman.

Sejak saat itu, hanya juru kunci yang diizinkan memanjat tangga yang panjang ke area obor.

Sketsa usulan rancangan Bartholdi untuk Terusan Suez berupa patung wanita muslim lengkap menggunakan pakaian tradisional Arab.Getty Images Sketsa usulan rancangan Bartholdi untuk Terusan Suez berupa patung wanita muslim lengkap menggunakan pakaian tradisional Arab.
Terusan Suez

Bartholdi tidak merancang desain dasar Patung Liberty khusus untuk AS.

Sebagai seorang pemuda, dia mengunjungi Mesir dan terpesona oleh proyek yang sedang berlangsung untuk menggali terusan antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Di ajang pameran dunia di Paris pada 1867, dia bertemu dengan Khedive, pemimpin Mesir, dan mengusulkan menciptakan karya yang menakjubkan seperti piramida atau sphinx.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Terusan Suez Dimulai

Kemudian, dia mendesain seorang wanita kolosal yang memegang lampu dan mengenakan pakaian tradisional Arab.

Rancangan itu memperlihatkan patung perempuan berdiri sebagai mercusuar di pintu masuk Terusan Suez. Namun, kesepakatan tersebut gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com