NEW YORK, KOMPAS.com - Patung Liberty menjadi hadiah bagi 100 tahun kemerdekaan Amerika Serikat yang dirayakan setiap 4 Juli.
Tahun ini, usia "Negeri Paman Sam" memasuki usia ke-242 tahun. Lady Liberty masih berdiri kokoh di Pulau Liberty, pelabuhan New York hingga kini.
Patung perunggu yang sekarang berwarna hijau tersebut dirancang oleh Frederic Auguste Bartholdi dan Gustave Eiffel dan menyimpan sejumlah fakta unik, termasuk rencana untuk mewarnainya dengan emas.
Berikut 7 fakta unik seputar Patung Liberty:
Penampilan patung
Patung itu memiliki tinggi 46 meter. Sementara, hidung Lady Liberty panjangnya 1,37 meter. Dia memakai jubah dan di tangan kirinya dia memegang papan yang bertuliskan tanggal kemerdekaan AS.
Di tangan kanannya, dia mengangkat obor. Lady Liberty memakai mahkota dengan kepalanya dia mengenakan mahkota dengan tujuh paku, yang masing-masing mewakili benua di dunia.
Warna emas
Untuk membuat patung tetap terlihat setelah gelap, Bartholdi mengusulkan agar warga AS mengumpulkan uang untuk menyepuh Lady Liberty.
Baca juga: Protes, Perempuan Panjat Patung Liberty di Hari Kemerdekaan AS
Namun, itu pekerjaan yang sulit dilakukan karena tidak ada yang mau mengeluarkan biaya besar demi membuat patung besar tersebut diselimuti emas.
Kendati sekarang warnanya terlihat hijau, ilmuwan menilai warna sesungguhnya Lady Liberty adalah cokelat gelap. Patung tersebut dibuat dari bingkai besi dengan eksterior tembaga, yang awalnya berwarna cokelat.
Para ilmuwan mengatakan, warna itu hanya bertahan sekitar 20 tahun. Cuaca menyebabkan bagian patung berkarat dan secara bertahap mengubahnya menjadi lebih hijau.
Para pengunjung menuju Pulau Liberty di New York, yang termasuk salah satu tempat wisata milik pemerintah yang ditutup mulai Selasa (1/10) karena penghentian operasi pemerintah
Patung Liberty berdiri di atas pulau, sekitar 2,5 km dari ujung selatan pesisir Manhattan.
Pulau Liberty awalnya merupakan sebuah pulau kecil bernama Pulau Bedloe yang terdapat benteng.
Lebih dari 200 tahun orang tinggal di pulau tersebut. Dulu, petugas penjaga patung juga menempati Pulau Liberty.
Namun sejak awal 2014, Lady Liberty menjadi satu-satunya penghuni di pulau itu.
Baca juga: Penelpon Misterius Ancam Ledakkan Patung Liberty, Pengunjung Panik
Tentu saja, Lady Liberty tidak akan pernah sendirian, mengingat sebanyak 4 juta turis per tahun selalu mengunjunginya.
Wajah ibu
Bartholdi merancang Lady Liberty sebagai figur yang merepresentasikan Libertas, seorang dewi kebebasan Romawi. Dia meniru model wajah ibunya untuk melukiskan wajah Lady Liberty dalam pahatan.
Lady Liberty tidaklah diam berdiri, tapi berjalan. Kaki kanannya terangkat. Di sekitar kakinya ada rantai yang patah, melambangkan pembebasan.
Saudara kembar
Lady Liberty memiliki banyak saudara kembar di kota lainnya, termasuk satu di Clomar, wilayah Alsace di Perancis. Tingginya hanya 12 meter dan hanya sebuah replika yang terbuat dari resin sintetis.
Lalu, apa yang membuat patung di Clomar ini unik? Tentu saja karena Bartholdi lahir di kota Alsace pada 1834. Replika ini dibuat 100 tahun kemjudian dalam waktu 9 bulan.
Mercusuar
Obor yang dipegang oleh Lady Liberty awalnya dibangun sebagai mercusuar. Para ilmuwan menghabiskan bertahun-tahun mengerjakannya, tetapi tidak pernah berhasil membuatnya cukup terang.
Baca juga: Benarkah Inspirasi Patung Liberty dari Seorang Wanita Muslim?
Akibatnya obor tidak memiliki fungsi praktis. 100 tahun lalu, lengan kanan yang membawa obor itu rusak akibat ledakan oleh penyabot asal Jerman.
Sejak saat itu, hanya juru kunci yang diizinkan memanjat tangga yang panjang ke area obor.
Sketsa usulan rancangan Bartholdi untuk Terusan Suez berupa patung wanita muslim lengkap menggunakan pakaian tradisional Arab.
Bartholdi tidak merancang desain dasar Patung Liberty khusus untuk AS.
Sebagai seorang pemuda, dia mengunjungi Mesir dan terpesona oleh proyek yang sedang berlangsung untuk menggali terusan antara Laut Tengah dan Laut Merah.
Di ajang pameran dunia di Paris pada 1867, dia bertemu dengan Khedive, pemimpin Mesir, dan mengusulkan menciptakan karya yang menakjubkan seperti piramida atau sphinx.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Terusan Suez Dimulai
Kemudian, dia mendesain seorang wanita kolosal yang memegang lampu dan mengenakan pakaian tradisional Arab.
Rancangan itu memperlihatkan patung perempuan berdiri sebagai mercusuar di pintu masuk Terusan Suez. Namun, kesepakatan tersebut gagal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.