Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Thomas Jefferson, Penulis Naskah Proklamasi AS

Kompas.com - 04/07/2018, 21:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

3. Menulis Deklarasi Kemerdekaan AS
Juni 1776, Kongres membentuk komite beranggotakan lima orang terdiri dari Jefferson, John Adams, Benjamin Franklin, Roger Sherman, dan Robert Livingston.

Adams sebagai salah satu anggota berpengaruh kemudian membujuk anggota komite lainnya agar mengizinkan Jefferson menulis naskah deklarasi tersebut.

"Dia merupakan talenta berbakat, dan sangat anggun menumpahkan segala ekspresinya," begitu perkataan Adams mempromosikan Jefferson.

Baca juga: Siapa Pun Presidennya, Independence Day Run Diharap Jadi Acara Tahunan

Selama 17 hari, Jefferson menghabiskan waktu untuk menulis naskah proklamasi yang dianggap paling indah di dunia.

Dokumen itu dibuka dengan pentingnya hak asasi manusia, serta keluhan koloni terhadap Raja George III yang membuat mereka berkeinginan untuk merdeka.

Setelah ditandatangani pada 2 Agustus 1776, naskah proklamasi yang diajukan oleh Jefferson masih mengalami beberapa revisi.

Namun, terdapat kalimat yang tetap dipertahankan. "Kami memegang kebenaran bahwa semua manusia diciptakan sama. Bahwa oleh Sang Pencipta, terdapat hak yang tidak bisa dicabut di antaranya adalah hidup, kebebasan, dan kebahagiaan".

Setelah momen deklarasi, Jefferson kembali ke Virginia. Dia mengabdi sebagai anggota Virginia House of Delegates.

Selama menjadi wakil rakyat Virginia, dia berusaha merevisi hukum setempat agar sesuai dengan cita-cita AS yang dia tuangkan dalam Deklarasi Kemerdekaan.

Pada 1777, Jefferson menulis Statuta Virginia untuk Kebebasan Beragama yang mengukuhkan jaminan kemerdekaan beragama, dan memisahkan gereja serta negara bagian.

Baca juga: Bom Boston Awalnya untuk Hari Kemerdekaan AS

4. Menjadi Menlu Pertama, Langkah Menuju Kursi Presiden
Pada musim gugur 1789, Jefferson menerima mandat dari Presiden George Washington sebagai Menteri Luar Negeri pertama AS.

Menjadi menlu, Jefferson sering bertikai dengan Menteri Keuangan Alexander Hamilton terkait kebijakan luar negeri dan interpretasi Konstitusi AS.

Menjadi menlu kemudian memantapkan jalan Jefferson untuk memperebutkan kursi sebagai orang nomor satu Negeri "Paman Sam".

Mendirikan Partai Demokrat-Republik, Jefferson menantang John Adams pada pemilihan presiden di 1796. Namun, dia harus kalah.

Sesuai konstitusi saat itu, mendapat perolehan suara terbanyak kedua menjadikan Jefferson sebagai wakil presiden.

Dia kemudian menantang Adams kembali pada pilpres 1800, yang malah menjadikan pertarungan antara Partai Demokrat-Republik dengan Partai Federalist yang menyokong Adams.

Meski menang atas Adams, Jefferson ternyata mendapat hasil seri dengan koleganya di Demokrat-Republik, Aaron Burr.

House of Representatives kemudian memilih Jefferson sebagai presiden. Namun, agar kejadian ini tidak terulang, Kongres menelurkan Amandemen Ke-12 yang diratifikasi 1804.

Baca juga: Pesawat Militer Spanyol Jatuh Usai Parade Hari Kemerdekaan

5. Menjadi Presiden Ketiga AS
Jefferson dilantik sebagai presiden 4 Maret 1801. Dia merupakan presiden pertama yang dilantik di ibu kota AS kini, Washington.

Washington sebelumnya dilantik di New York pada 1789. Sementara suksesornya, Adams, dilantik pada 1797 di Philadelphia.

Salah satu pencapaian penting Jefferson adalah membeli Teritori Louisiana dari Perancis pada 1803 seharga 15 juta dolar AS.

Baca juga: Jet Eurofighter Jatuh di Hari Kemerdekaan Spanyol, Tewaskan Sang Pilot

Pembelian wilayah seluas 820.000 mil persegi termasuk Sungai Mississippi hingga Teluk Meksiko itu sukses menambah ukuran Amerika Serikat.

Di 1804, Jefferson kembali maju, dan sukses mengalahkan kandidat Federalist, Charles Pinckney melalui electoral vote 162-14 dan 70 persen popular vote.

Selama masa periode keduanya, Jefferson berusaha menjauhkan AS dari perang yang dikumandangkan Kaisar Perancis, Napoleon Bonaparte, di Eropa.

Namun, setelah Inggris dan Perancis, yang saat itu sedang perang, mengusik kapal dagang AS, Jefferson menutup pelabuhan bagi perdagangan internasional.

Langkah yang kemudian dikenal sebagai Embargo 1807 itu terbukti merupakan langkah blunder Jefferson karena menggerus perekonomian AS.

Embargo kemudian memutuskan untuk tidak mencalonkan diri pada Pilpres 1808. Posisinya digantikan James Madison yang merupakan kolega sesama Virginia.

Baca juga: Marawi Gagal Direbut di Hari Kemerdekaan, Filipina Menangis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com