Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Cari Bantuan dalam Upaya Penggalian Kuburan Massal Korban ISIS

Kompas.com - 04/07/2018, 20:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

RAQA, KOMPAS.com - Warga Suriah yang tengah bekerja mengungkap kuburan massal di daerah yang pernah dikuasai ISIS, membutuhkan bantuan untuk mengamankan bukti, mengidentifikasi jenazah dan menyibak tabir kengerian yang dilakukan oleh kelompok teroris itu.

Badan pengawas internasional, Human Right Watch (HRW), pada Selasa (3/7/2018), mengatakan, sisa-sisa jenazah masih terus ditemukan di sejumlah kuburan massal yang ada di sekitar kota Raqa.

Ribuan sisa-sisa jenazah itu diyakini merupakan milik warga sipil korban para ekstremis, penduduk yang tewas dalam serangan udara koalisi, serta para anggota ISIS yang terbunuh.

Permohonan bantuan tersebut muncul dalam laporan terkini yang dirilis HRW pekan ini.

Menurut laporan HRW, anggota lokal Dewan Sipil Raqqa, badan pemerintahan yang dibentuk oleh pasukan didukung AS dan dipimpin orang-orang Kurdi, disebut tengah berjuang mengatasi keterbatasan logistik.

Baca juga: PBB Tegaskan Kota Raqa Belum Aman Bagi Para Pengungsi Suriah

Mereka juga berusaha mengorganisasikan informasi terkait jenazah yang mereka temukan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga yang terus mencari anggota keluarga mereka yang hilang atau meninggal.

Kota Raqqa yang menjadi ibu kota ISIS dan pusat kekhalifahan mereka telah dapat direbut kembali pada tahun lalu, memaksa sisa-sisa kelompok ekstremis untuk melarikan diri ke daerah-daerah kantong di sepanjang perbatasan.

Selama tiga tahun menguasai kota Raqqa sejak 2014, ISIS telah melakukan pembunuhan massal dan kekejaman lainnya. Korban pria maupun perempuan, orang dewasa dan anak-anak, berjatuhan.

HRW, badan pengawas yang berbasis di New York, mengatakan, proses identifikasi dan mengamankan bukti-bukti menjadi penting untuk kemungkinan dilakukan penuntutan.

"Di kota Raqqa ada setidaknya sembilan kuburan massal, dengan masing-masing memiliki puluhan hingga ratusan jenazah," kata Wakil Direktur Darurat HRW, Priyanka Motaparthy, dilansir The New Arab.

"Tanpa bantuan teknis yang tepat, proses penggalian mungkin tidak akan memberikan jawaban kepada keluarga korban dan dapat merusak atau menghancurkan bukti-bukti yang penting untuk upaya peradilan di masa depan," tambahnya.

Baca juga: Dua Kuburan Massal Korban ISIS Ditemukan di Kota Raqa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com