Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Sekolah di Inggris Larang Murid Wanita Pakai Rok

Kompas.com - 04/07/2018, 13:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Sebanyak 40 sekolah setingkat SMP di Inggris dilaporkan melarang murid perempuannya untuk mengenakan rok.

Diwartakan Russian Today Selasa (3/7/2018), salah satu sekolah yang menerapkan larangan itu adalah Priory School di Lewes, Sussex Timur.

Kepala sekolah Tony Smith berkata, kebijakan tersebut diberlakukan karena dianggap netral gender, dan mengakomodasi siswa transgender.

Baca juga: Sekolah Ternama di Inggris Ini Bebaskan Siswa Laki-laki Pakai Rok

Saat itu, siswa transgender itu menanyakan mengapa murid laki-laki dan perempuan harus mengenakan seragam sekolah yang berbeda.

"Meski kecil, namun jumlah murid transgender selalu bertambah. Jadi, seragam yang sama sangat penting bagi mereka," kata Smith pada September 2017.

SMP Copleston di Ipswich memasukkan rok sebagai salah satu item yang dilarang selain penggunaan jins ketat dan tindik wajah.

Sunday Times via The Independent memberitakan, semua murid di sekolah tersebut diharuskan mengenakan celana panjang berwarna abu-abu.

Sementara SMP Woodhey di Bury, rok dilarang karena dianggap "memalukan dan tidak bermartabat" ketika siswi duduk di lantai.

Kebijakan itu mendapat kritikan dari kalangan feminis yang menyebut seharusnya siswa mendapat pilihan bawahan apa yang bisa mereka kenakan.

Salah satunya adalah mantan penasihat era Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton sekaligus penulis, Naomi Wollf.

"Saya kira memaksakan harus memakai celana merupakan kebijakan konyol. Dengan memberi mereka pilihan, para siswa bisa menemukan kenyamanan mereka," tutur Wollf.

Kecaman juga datang dari murid di SMP Philips, Bury. Mereka menandatangani petisi agar rok tetap diizinkan dipakai di tahun ajaran 2018-2019.

Murid wanita di sana berujar mereka lebih nyaman pakai rok. Mereka khawatir memakai celana panjang karena terpaksa bisa "merusak mental".

Selain itu, para orangtua murid juga menjelaskan mereka tidak diajak berkonsultasi oleh pihak sekolah terkait kebijakan tersebut.

"Saya terkejut. Sebab, sekolah sama sekali tidak memberi penjelasan maupun mengajak kami berdiskusi," kata Diane Burdaky, salah satu orangtua murid.

Baca juga: Hadiri Acara Kerajaan, Rok Istri Keponakan Ratu Swedia Melorot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com