TEHERAN, KOMPAS.com — Ketua Organisasi Pertahanan Sipil Iran Brigadir Jenderal Gholam Ridha Jalali menuduh Israel dan negara lain mencuri awan milik negeri itu.
Pencurian awan ini, lanjut Jalali, menjadi penyebab utama perubahan iklim dan kekeringan di beberapa wilayah Iran.
"Perubahan iklim di Iran tidak alami dan merupakan akibat campur tangan asing, lewat riset mereka. Ini kesimpulan dari pusat sains Iran," kata Jalali seperti dikutip kantor berita ISNA, Senin (2/7/2018).
Baca juga: Iran Tak Akan Pertahankan Kesepakatan Nuklir yang Tidak Menguntungkan
"Israel dan sebuah negara lain bekerja sama untuk membuat awan milik Iran tidak menghasilkan hujan. Selain itu, mereka juga mencuri awan dan salju," tambah Jalali.
Jalali melanjutkan, kesimpulan ini berdasarkan sejumlah studi yang juga mempelajari dataran tinggi Afghanistan hingga ke Laut Tengah.
"Kita lihat semua dataran tinggi di atas 2.200 meter diselimuti salju, tetapi dataran tinggi Iran kering kerontang," ujar Jalali.
Pernyataan ini muncul menyusul sejumlah unjuk rasa di wilayah barat daya Iran terutama di kota Muhammarah dan Abadan.
Baca juga: Jika Israel dan Iran Berperang, Militer Siapa yang Lebih Unggul?
Akibat polusi udara dan kekurangan air bersih, warga kedua kota itu menuding pemerintah melakukan mismanajemen dan mengirimkan air untuk kedua kota itu ke wilayah lain.
Ini bukanlah kali pertama terjadi unjuk rasa di Iran akibat warga kekurangan air bersih. Beberapa bulan lalu, para petani di Isfahan memprotes kurangnya pasokan air di wilayah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.