Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tuduh Korea Utara Tingkatkan Produksi Bahan Bakar Nuklir

Kompas.com - 30/06/2018, 14:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Badan intelijen AS menuduh Korea Utara tengah meningkatkan produksi bahan bakar persenjataan nuklirnya.

Dalam laporan yang disiarkan NBC News, pada Jumat (29/6/2018), dengan mengutip pernyataan dari pejabat AS, Pyongyang masih terus melakukan pengayaan uranium untuk persenjataan nuklir di sejumlah lokasi rahasia.

Pejabat yang tak diidentifikasi itu  menyebut Korea Utara sengaja merahasiakan hal tersebut sembari mencari pengakuan dalam pembicaraan nuklir dengan AS.

Pernyataan yang dikeluarkan media tersebut, dengan mengutip sumber pejabat AS, seolah bertentangan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump dalam twitnya usai pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni lalu.

Baca juga: Korut Diduga Masih Lakukan Pekerjaan Infrastruktur di Situs Penelitian Nuklir

Beberapa hari usai pertemuan, Trump mengatakan bahwa Korea Utara sudah tak lagi menjadi ancaman nuklir bagi dunia.

Dilansir SCMP, laporan NBC yang mengutip pernyataan dari lima pejabat AS mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir Korea Utara telah meningkatkan pengayaan uranium untuk senjata nuklirnya, bahkan ketika mereka sedang dalam keterikatan diplomasi dengan AS.

Masih menurut laporan tersebut, badan intelijen AS menyebut Korea Utara memiliki lebih dari satu situs nuklir rahasia selain fasilitas di Yongbon.

"Ada bukti tak terbantahkan yang menunjujkkan mereka tengah mencoba menipu AS," kata salah satu sumber dikutip NBC.

CIA menolak berkomentar atas laporan NBC. Badan AS itu mengatakan tidak dapat memberi konfirmasi maupun komentar terkait informasi intelijen. Begitu pun dengan Gedung Putih yang menolak permintaan untuk berkomentar.

Laporan NBC tersebut telah meningkatkan keraguan terhadap upaya Korea Utara dalam menyerahkan program persenjataan nuklirnya.

Salah satu pejabat senior intelijen AS mengatakan, keputusan Korea Utara untuk menangguhkan uji coba nuklir dan rudalnya adalah hal tak terduga.

"Namun upaya sedang dilakukan untuk menipu kami tentang jumlah fasilitas, jumlah persenjataan, dan jumlah rudal. Kami terus mengawasi dengan ketat," ujar pejabat tersebut.

Baca juga: Trump Sebut Korea Utara Hancurkan 4 Situs Uji Coba Nuklir Terbesar

Trump dengan Kim dalam pertemuan tingkat tinggi sebelumnya telah sepakat untuk bekerja sama menuju denuklirisasi Semenanjung Korea. Tapi dalam pernyataan yang ditandatangani bersama tidak memberikan rincian terkait waktu dan bagaimana denuklirisasi akan dilakukan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan akan segera kembali ke Korea Utara sebelum terlalu lama untuk menyempurnakan komitmen yang dibuat dalam pertemuan Kim-Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com