Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Tambahan Ransum untuk Prajurit, Seorang Jenderal Korut Dieksekusi

Kompas.com - 28/06/2018, 14:36 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily NK

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang perwira AD Korea Utara berpangkat letnan jenderal dijatuhi hukuman mati karena dituduh menyalahgunakan wewenang dan melakukan tindakan anti-partai.

"Di sebuah ruang rapat di Pusat Kebudayaan 25 April di distrik Moranbong, sebuah sidang dihadiri Ketua Komite Departemen Bimbingan dan Organisasi Partai Pekerja Korea," kata seorang sumber di Pyongyang kepada NK Daily, pada Sabtu (22/6/2018).

"Selanjutnya, sebuah eksekusi publik yang juga dihadiri para pejabat tinggi dilakukan di lapangan tembak Akademi Militer Kang Kon di distrik Sunan, Pyongyang," tambah sumber itu.

Baca juga: 2 Pejabat Top Militer Korea Utara Dihukum Karena Berperilaku Kotor

Sang perwira yang dieksekusi adalah Letnan Jenderal Hyon Ju Song, yang menjabat direktur divisi inspeksi di Kementerian Angkatan Bersenjata Korea Utara.

Hyon Ju Song lahir di Kanggye, provinsi Chagang pada 1962 dan bergabung dengan Unit 974 angkatan darat setelah lulus dari SMA Nammun.

Dia kemudian ditugaskan sebagai anggota komite sentral Partai Pekerja Korea dan sebagai komandan kompi tim pengamanan rumah peristiratahan O Jin U, mantan menteri angkatan bersenjata yang meninggal dunia pada 1995.

Kemudian Hyon menyelesaikan pelatihan komandan batalion di Akademi Militer Taechon dan bertugas sebagai komandan departemen pelayanan garis belakang AD Korea Utara.

Setelah naik pangkat sebagai kolonel, dia kemudian menjadi kepala unit inspeksi khususnya di bagian pasokan bahan bakar.

Eksekusi terhadap pria dengan karier militer yang cemerlang ini disebabkan tuduhan penyalahgunaan wewenang, menguntungkan musuh, dan perbuatan anti-partai.

"Saat memeriksa pasokan bahan bakar di stasiun peluncuran satelit Sohae pada 10 April lalu, Hyon mengatakan kami tak perlu lagi menderita dan mengencangkan ikat pinggang untuk membuat roket atau senjata nuklir," ujar sang sumber.

"Pernyataan ini dianggap sebagai penylahgunaan wewenang dan sebuah pernyataan pengkhiatanan yang menentang kebijakan Partai yang mengutamakan milter," tambah dia.

Sumber itu melanjutkan, Hyon kemudian memerintahkan untuk mengirim 1 ton bahan bakar, 580 kilogram beras, dan 750 kilogram jagung untuk para perwira yang bertugas di stasiun peluncuran satelit itu.

"Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap 10 prinsip penegakan sistem satu ideologi partai," lanjut sang sumber.

Hyon kemudian ditahan karena dianggap gagal merahasiakan urusan partai, militer, dan institusi pemerintah.

Dia juga menunjukkan kemurahan hati dengan mengirimkan bahan bakanan dan bahan bakar di luar jatah yang sudah ditetapkan, dan salah memahami ideologi partai.

Baca juga: Curi Rahasia Militer Korea Utara, Warga AS Minta Maaf di Televisi

Menurut sejumlah sumber lain di Pyongyang yang mengonfirmasi insiden itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un murka saat menerima laporan kejadian itu.

"Mengidolakan seorang perwira korup di angkatan bersenjata merupakan racun bagi ideologi. Kita harus menyingkirkan racun ideologi itu," kata para sumber itu menirukan Kim Jong Un.

Sumber tersebut menambahkan, Hyon kemudian diadli sebelum dibawa ke Akademi Militer Kang Kon untuk ditembak mati dengan 90 peluru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com