PETALING JAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menilai penaksiran atas nilai barang yang disita polisi, terutama perhiasan, tidak realistis dan cenderung subjektif.
Dia menyatakan, banyak dari barang dan perhiasan tersebut merupakan hadiah dari pemimpin negara lain dan juga rekan-rekannya.
"Nilainya tergantung pada sumber batu dan apakah itu diberikan sebagai hadiah atau dibeli," katanya kepada Malaysiakini, seperti dilansir dari The Star, Rabu (27/6/2018).
"Penilaian harga bisa cenderung berbeda," ucapnya.
Baca juga: Polisi Malaysia Bakal Interogasi Pemberi Hadiah Najib
Najib mengakui, seperti halnya suami mana pun, dia tidak menyadari besarnya koleksi perhiasan dan barang-barang lain milik istrinya, Rosmah Mansor.
Selain itu, dia tidak diberikan daftar lengkap dan terperinci dari barang-barang yang disita selama penggerebekan yang dilakukan pada bulan lalu.
Dia mengklaim hanya mendapat daftar barang yang disita dengan deskripsi yang tidak jelas dan tanpa disertai foto.
"Selama bertahun-tahun menjabat kepala pemerintahan, kami mendapat banyak hadiah dari pemimpin negara dan teman. Saya tahu bahwa tidak ilegal untuk menerima hadiah," ucapnya.
Sebelum akhirnya disita, Najib telah berencana untuk meletakkan hadiah-hadiah tersebut di galerinya.
Seperti diketahui, ada 12.000 perhiasan yang terdiri dari 1.400 kalung, 2.200 cincin, 2.600 pasang anting-anting, 2.100 gelang, 1.600 bros, dan 14 tiara yang disita kepolisian Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.