Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Peringatkan Jepang Tak Campuri Urusan Denuklirisasi

Kompas.com - 27/06/2018, 15:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

JENEWA, KOMPAS.com - Seorang Diplomat Korea Utara untuk PBB memperingatkan kepada Jepang agar tidak ikut campur dalam proses denuklirisasi Semenanjung Korea.

Pernyataan tersebut disampaikan anggota dewan Ju Yong Chol dalam pidato yang disampaikannya pada hari pertama Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa, Swiss, Selasa (26/6/2018).

Pada konferensi tersebut sejumlah negara, termasuk Jepang, mendesak agar Korea Utara segera meningkatkan proses denuklirisasinya. Demikian diberitakan SCMP melansir dari Associated Press.

Ju mengatakan, Jepang tidak terlibat dalam penandatanganan dokumen, baik Deklarasi Panmunjom antar-Korea pada bulan April maupun Kesepakatan Singapura antara AS dengan Korea Utara, bulan ini.

Baca juga: AS Bakal Beri Korut Tenggat Waktu Lakukan Denuklirisasi

"Jepang bukan negara penandatangan baik Deklarasi Panmunjom maupun Kesepakatan Singapura, karenanya disarankan untuk menahan diri dan tidak mencampuri urusan orang lain," kata Ju.

Sebelumnya, kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan bahwa Jepang masih harus menebus atas pemerintahan kolonialnya di Korea pada awal abad 20 sebelum dapat mengambil peran dalam proses denuklirisasi.

"Jepang secara hukum maupun moral berkewajiban untuk membuat permintaan maaf dan ganti rugi secara tulus. Jepang tidak akan pernah bisa menghindar dari tanggung jawab ini," tulis kantor berita.

Komentar dari KCNA itu sebagai tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang mengatakan bahwa Jepang bersedia ikut menanggung beban keuangan untuk denuklirisasi Korea Utara.

Baca juga: AS Berharap Denuklirisasi Korut Rampung pada 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com