Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pangkas Dana Badan Pengungsi Palestina, PBB Minta Bantuan

Kompas.com - 26/06/2018, 21:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW YORK, KOMPAS.com - Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) meminta bantuan kepada negara anggotanya untuk bersedia memberikan dana kepada badan yang mengurusi pengungsi Palestina.

Dilaporkan Al Jazeera Selasa (26/6/2018), permintaan itu dilayangkan setelah Amerika Serikat (AS) memotong bantuannya kepada badan bernama UNRWA.

Dalam konferensi pers Senin (25/6/2018), PBB meminta bantuan dana untuk penyediaan layanana kesehatan, makanan, maupun sanitasi.

Baca juga: AS Berencana Potong Sumbangan PBB Sebesar Rp 3,3 Triliun

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi sekitar lima juta pengungsi Palestina yang tersebar di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon, maupun Suriah.

Direktur UNRWA Pierre Krahenbuhl berujar, pada 2018 ini, UNRWA mengalami kekurangan hingga 250 juta dolar AS, atau sekitar Rp 3,5 triliun.

AS sebagai pendonor terbesar biasanya menyumbang hingga 364 juta dolar AS, sekitar 5,1 triliun, pada 2017 yang lalu.

Namun, di tahun ini, pemerintahan Presiden Donald Trump hanya memberikan sumbangan sebesar 60 juta dolar AS, atau Rp 852,6 miliar.

Penurunan itu disebabkan kritikan Trump ke PBB. pada pertemuan Dewan Umum September 2017, Trump menyatakan PBB gagal mengeluarkan potensi terbaiknya dikarenakan mismanajemen.

"Kami tidak melihat hasil yang sesuai dengan apa yang kami investasikan selama ini," ujar Trump saat itu.

Selain itu, Trump juga mengeluhkan sikap Palestina yang menolak untuk bernegosiasi dengannya pasca-pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel 6 Desember 2017.

"Dengan orang Palestina tidak berhasrat berbicara soal perdamaian, mengapa AS harus terus mendanai merek," kata Trump di Twitter.

Keputusan Trump memotong bantuan diakui Krahenbuhl mengancam layanan harian hingga biaya pendidikan anak-anak pengungsi.

"Situasi di Palestina diliputi kegelisahan dan ketidakpastian. Pertama karena para pengungsi belum menemukan solusi," ujar Krahenbuhl.

Selama berbulan-bulan, PBB dilaporkan berusaha mengatasi kekurangan dana yang dialami oleh UNRWA.

Sebelum mengumumkan penggalangan donasi, mereka lebih dulu memperoleh bantuan dari Uni Eropa, Meksiko, Swedia, Belgia, maupun Inggris.

"Namun, total dana yang sudah terkumpul masih jauh dari 250 juta dolar AS yang dibutuhkan. Karena itu, mereka berusaha menggalang dana," ulas Al Jazeera.

Kekurangan dana tersebut membuat Hamas, faksi yang berkuasa di Gaza, angkat bicara dengan meminta UNRWA dimasukkan dalam anggaran utama bersama PBB.

"Sangat tak bisa diterima melihat para pengungsi harus menggantungkan nasib kepada kalkulasi politik internasional dan keputusan rasialis AS," kecam Hamas.

Baca juga: Sumbangan Dibekukan AS, Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina Lakukan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com