Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Dakwaan untuk Menjerat Najib Sedang Disiapkan

Kompas.com - 26/06/2018, 12:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - PM Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan, pendahulunya Najib Razak tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya.

Sebab, lanjut Mahathir, dakwaan tindak pidana korupsi dan "hal lainnya" sedang disiapkan untuk menjerat Najib.

Dalam wawancara dengan Channel News Asia, politisi berusia 93 tahun itu membeberkan nasib yang akan menanti bekas muridnya itu.

Apalagi, tambah Mahathir, pemerintahan yang dipimpinnya amat mendukung digelarnya investigasi terkait skandal perusahaan investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca juga: Mahathir Akan Evaluasi Perjanjian Penjualan Air Bersih ke Singapura

"Saya kira apapun, keputusan (untuk mendakwa Najib) harus dilakukan saat ini," kata Mahathir.

Tekanan berat memang tengah dirasakan Najib Razak yang terus menegaskan dia tak melakukan kesalahan dalam skandal 1MDB.

Sejak lengser dari posisinya sebagai pemimpin partai dan koalisi setelah kalah dalam pemilu, Najib menyeru agar pendukungnya tetap teguh menghadapi "serangan personal" ini.

Kisah mantan murid yang menjadi musuh ini seolah mengulang cerita Anwar Ibrahim pada 1990-an.

Kala itu, Anwar dipecat dari jabatannya sebagai wakil perdana menteri dan kemudian dijebloskan ke dalam penjara.

Dalam kasus Anwar, dugaan bahwa dia mendapat perlakuan tak adil justru membentuk sebuah oposisi yang kuat di Malaysia.

Koalisi bentukan Anwar, Pakatan Rakyat, merupakan pendahulu dari koalisi Pakahatn Harapan yang kini dipimpin Mahathir.

Meski demikian, Mahathir menegaskan kasus terhadap Najib ini berbeda dengan apa yang menimpa Anwar di masa lalu.

"Kasus ini amat jelas...pemilihan umum lalu didasari tuduhan ini," kata Mahathir.

"Jadi rakyat tak akan mengatakan, kami melakukan persekusi terhadap Najib. Rakyat tahu dia sudah melakukan kesalahan dan khawatir dia akan lolos, para pengacara terbaik bisa melepasnya dari jeratan hukum," tambah Mahathir.

Mahathir mulai vokal mengkritik Najib pada 2015 setelah kabar soal keterlibatannya dalam penyalahgunaan dana jutaan dolar AS dari kas 1MDB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com