Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Ungkap Persyaratan pada Jepang Jika Ingin Bertemu

Kompas.com - 25/06/2018, 21:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengungkapkan sejumlah persyaratan untuk dipenuhi Jepang sebelum membahas pertemuan tingkat tinggi.

Melansir dari Channel News Asia, Korea Utara menegaskan pihaknya akan terus mengabaikan Jepang, kecuali jika Tokyo dapat menghentikan sikap permusuhannya kepada Pyongyang.

Diberitakan kantor media Korea Utara, KCNA, Senin (25/6/2018), Pyongyang mengharapkan kepada Jepang untuk menghentikan upaya meningkatkan kesiapan militernya, termasuk menghentikan agenda latihan militer skala besar.

"Jika Jepang tidak melakukan koreksi atas ambisinya akan perdamaian dan keamanan, harus disadari jika hasil akhir di mana Jepang akan diabaikan tidak bisa dihindarkan," tulis KCNA.

"Jepang harus menghentikan agenda latihan militer skala besar serta menghentikan upaya peningkatan kemampuan militernya yang ditujukan untuk menyerang."

Baca juga: Shinzo Abe Ingin Bertemu dengan Kim Jong Un

"Mereka juga harus membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap kami, melupakan permusuhan di masa lalu dan menunjukkan ketulusan menuju perdamaian," tambahnya dalam sebuah komentar.

Pemerintah Jepang tengah gencar mengupayakan untuk dapat bertemu dengan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un guna membahas isu penculikan warga Jepang oleh Pyongyang beberapa dekade silam.

Perdana Menteri Shinzo Abe bahkan selalu mencoba mencari celah dalam berbagai pertemuan puncak yang dilakukan Kim Jong Un selama setahun terakhir.

Kim Jong Un terbilang aktif melangsungkan pertemuan diplomatik dengan sejumlah pemimpin negara, mulai dari Presiden China Xi Jinping, Presiden Korsel Moon Jae-in, hingga yang disebut paling bersejarah, dengan Presiden AS Donald Trump.

Kim telah tiga kali mengunjungi Presiden Xi di China, serta dua kali bertemu Presiden Moon di perbatasan Korea. Bahkan diyakini akan beberapa kali bertemu dengan Trump setelah pertemuan keduanya di Singapura, 12 Juni lalu.

Namun demikian, Kim belum sekalipun memberikan kesempatan bertemu dengan Perdana Menteri Abe.

Sementara, Abe bahkan tak segan menemui para pemimpin negara yang akan bertemu dengan pemimpin Korut itu sekadar untuk menitipkan pesan.

Baca juga: PM Jepang Berencana Bertemu Kim Jong Un di Pyongyang

Pada 2002, Korea Utara mengakui bahwa mereka telah menculik 13 warga Jepang pada 1970-an hingga 1980-an, dengan lima di antaranya telah dipulangkan.

PM Abe bersumpah dirinya tidak akan berhenti memperjuangkan nasib para warganya yang diculik dan menjadikannya salah satu prioritas selama masa pemerintahannya saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com