Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patuhi Program Kremasi, Warga Lansia China Serahkan Peti Mati pada Pemerintah

Kompas.com - 25/06/2018, 08:08 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

JIANGXI, KOMPAS.com - Ribuan warga lanjut usia di desa-desa di pedalaman China menyerahkan peti mati milik mereka kepada otoritas daerah sebagai bentuk dukungan terhadap program kremasi yang tengah digalakkan pemerintah.

Diberitakan Thepaper.cn dan dilansir SCMP, setidaknya telah ada 5.871 peti mati yang diserahkan warga dari 24 desa maupun kota di daerah Gaoan, provinsi Jiangxi, dalam tiga hari terakhir, sejak Kamis (22/6/2018).

Hal tersebut sebagai hasil sosialisasi kebijakan yang dilakukan pemerintah hingga melakukan kunjungan langsung ke rumah warga.

Masyarakat China, terutama yang telah berusia lanjut, memiliki tradisi membeli dan menyimpan peti mati di rumah mereka.

Baca juga: Dianggap Meninggal, Seorang Wanita Pulang Sehari Setelah Kremasi

Selain sebagai persiapan di pengujung usia, peti mati yang disimpan di dalam rumah dipercaya akan memberikan umur panjang dan nasib baik pada penghuni rumah.

Tetapi kini pemerintah China tengah mempromosikan kremasi sebagai pengganti pemakaman menggunakan peti mati. Hal tersebut dilakukan demi menghemat lahan dan tradisi upacara pemakaman yang berlebihan.

Meski kemudian, masih banyak warga, terutama di wilayah pedalaman desa yang menjalankan tradisi menyimpan peti mati di rumah.

Karenanya, bagi setiap warga yang bersedia menyerahkan peti matinya kepada otoritas setempat, pemerintah daerah bersedia mengganti dengan uang sebesar 2.000 yuan (sekitar Rp 4 juta) untuk masing-masing peti mati.

Jumlah tersebut sedianya masih di bawah harga pembelian peti mati yang per buah seharga 5.000 yuan (sekitar Rp 10 juta).

Meski demikian, cukup banyak warga yang tetap menyerahkan peti matinya kepada pemerintah. Salah satunya yang dilakukan Fu Qiuang (94).

Qiuang tanpa ragu merelakan peti matinya dan menyerahkannya kepada pemerintah sebagai bentuk kesetiaan dan partisipasinya kepada negara.

"Sebagai anggota partai Komunis selama 60 tahun, saya harus menjadi sukarelawan dan memimpin kampanye ini," kata Fu Qiuang.

Baca juga: Arkeolog Temukan Sisa Kremasi Buddha di Desa China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com