Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 500 Anak-anak Migran Telah Dipertemukan dengan Orangtuanya

Kompas.com - 25/06/2018, 06:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Lebih dari 500 anak-anak migran yang sempat dipisahkan dari keluarganya di bawah kebijakan imigrasi "Toleransi Nol" AS telah kembali dipersatukan.

Menyusul Surat Perintah Eksekutif yang ditandatangani Presiden Donald Trump untuk menghentikan pemisahan anak-anak migran dari keluarga mereka, Rabu (20/6/2018), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah memulai proses reunifikasi anak-anak migran tersebut.

"Sampai dengan saat ini proses reunifikasi telah terkoordinasi dengan baik," tulis pernyataan departemen dilansir AFP.

Menurut laporan data resmi yang dikeluarkan departemen tersebut, sebanyak 522 anak-anak migran yang dipisahkan telah kembali dipertemukan dengan keluarga mereka.

Baca juga: Pemerintah AS Segera Bentuk Satuan Tugas untuk Reuni Keluarga Migran

Sedangkan 2.053 anak-anak di bawah umur lainnya tetap dalam perawatan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

"Pemerintah mengetahui lokasi setiap anak dalam tahanannya dan sedang bekerja keras untuk menyatukan kembali mereka dengan keluarga dan orangtuanya," kata Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam pernyataannya, Sabtu (23/6/2018).

Pemerintahan Presiden Trump menuai kecaman masyarakat AS dan juga internasional, setelah kebijakan imigrasinya yang disebut "Toleransi Nol" membuat anak-anak migran harus terpisah dari orangtua mereka.

Kebijakan tersebut mengharuskan setiap orang tanpa terkecuali yang telah memasuki wilayah AS secar ilegal untuk ditahan.

Pemisahan anak-anak migran dari orangtuanya dilakukan lantaran anak-anak yang masih di bawah umur tidak dapat ditahan di tempat yang sama dengan orang dewasa.

Hampir semua keluarga yang melintasi perbatasan AS mengajukan permohonan suaka.

Mereka meninggalkan negara mereka demi mendapat kehidupan yang lebih baik atau menghindari ancaman dari kelompok kriminal.

Namun nasib para migran yang telah dideportasi kembali dari AS tanpa anak-anak mereka mengungkap kesedihan mereka.

Salah satu migran Amerika Tengah, Benjamin Raymundo (33), meninggalkan kampung halamannya bersama sang anak Roberto yang berusia lima tahun pada April lalu.

Baca juga: Pentagon Diminta Siapkan Penampungan Sementara bagi 20.000 Migran Anak

Mereka memasuki wilayah AS dan dihentikan petugas imigrasi di California yang kemudian mendeportasinya ke Guatemala. Namun dia dipisahkan dari anaknya yang kini ditempatkan dalam tahanan.

"Hal ini sangat menyedihkan bagi saya. Seolah saya tidak akan pernah bertemu dengan anak saya lagi," ujar Raymundo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com