BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Traveloka

Mengapa Nama Pemain Islandia di Piala Dunia Banyak yang Berakhiran "Son"?

Kompas.com - 23/06/2018, 11:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada hal-hal menarik dari setiap tim yang berlaga di Piala Dunia 2018.

Salah satunya, Timnas Islandia. Jika diperhatikan, sebagian besar nama pemainnya, tepatnya 22 dari 23 pemain, memiliki nama dengan akhiran "son".

Ternyata, ada kisah di balik nama pemain yang banyak berakhiran "son" ini.

Hal ini terkait pola penamaan yang berlaku di Islandia.

Di negara tersebut, setiap wilayah memiliki kekhasan masing-masing dalam penamaan seorang anak, yaitu ditentukan oleh latar belakang budaya, atau faktor lainnya.

Dilansir dari Wall Street International Magazine, penamaan anak di Islandia menggunakan pola tradisional, berbeda dengan kebanyakan negara di Eropa.

Pola tersebut menggunakan hukum patriarki, dengan menjadikan nama depan ayahnya sebagai nama belakang bagi sang anak.

Baca juga: Nigeria Vs Islandia, Ahmed Musa Antar Elang Super Menang 2-0

Untuk anak laki-laki, nama depan ayah akan diberikan tambahan "son" yang berasal dari kata son (anak laki-laki).

Sementara, untuk anak perempuan, nama depan ayah akan disambung dengan akhiran "dóttir" yang berarti anak perempuan (daughter).

Jadi, nama belakang yang digunakan oleh orang Islandia bukanlah nama keluarga, melainkan berasal dari nama ayahnya.

Misalnya nama Presiden Islandia saat ini, Ólafur Ragnar Grímsson.

Ólafur Ragnar merupakan nama yang diberikan kepadanya, sementara Grímsson berasal dari nama depan ayahnya yakni Grímur yang diberi akhiran ‘son’.

Alfred Finnbogason dan William Troost-Ekong mencoba mengejar bola pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 di Volgograd Arena, 22 Juni 2018. AFP/PHILIPPE DESMAZES Alfred Finnbogason dan William Troost-Ekong mencoba mengejar bola pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 di Volgograd Arena, 22 Juni 2018.
Kebanyakan penduduk Islandia masih menganut pola pemberian nama yang diambil dari ayah (patronomik).

Seiring perkembangan zaman dan maraknya isu kesetaraan gender, pola matronmik juga sudah banyak digunakan.

Misalnya, pada seorang pesepakbola Islandia Heiðar Helguson. Helguson berasal dari nama depan ibunya yakni Helga.

Baca juga: Dokter Gigi, Buruh Pabrik Garam, dan Sutradara di Timnas Islandia

Halaman:

Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com