Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Pertimbangkan Bertemu Putin pada Juli

Kompas.com - 22/06/2018, 16:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam pertemuan dengan para gubernur AS di Gedung Putih pada Kamis (21/6/2018).

"Kemungkinan itu (pertemuan dengan Putin) masih diusahakan," kata presiden berusia 72 tahun tersebut dikutip Bloomberg News.

Baca juga: Kremlin: Trump Undang Putin ke Gedung Putih

CNN via Radio Free Europe memberitakan, pertemuan tersebut direncanakan bakal digelar pada pertengahan Juli mendatang.

Agenda pertemuan Trump dan Putin bakal diatur sebelum atau sesudah kunjungan Trump ke Inggris, dan menghadiri konferensi Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) di Brussels, Belgia.

Mengutip pejabat diplomatik anonim, Trump ingin pertemuan tersebut bisa digelar di Gedung Putih. Namun, Putin menyarankan di lokasi netral seperti Wina, Austria.

Kabar tersebut diperkuat dengan pernyataan Asisten Khusus Presiden, Garrett Marquis, melalui kicauannya di Twitter.

Marquis mengungkapkan agenda Penasihat Keamanan Nasional John Bolton pada Senin (25/6/2018) hingga Rabu (27/6/2018) pekan depan.

Antara lain Bolton bakal bertemu sekutu AS di London dan Roma, Italia, untuk mendiskusikan isu-isu nasional saat ini.

"Setelah itu, Penasihat Bolton bakal bertolak menuju Moskwa untuk mendiskusikan kemungkinan pertemuan Trump dan Putin," kata Marquis.

Rusia melalui juru bicara Dmitry Peskov mengonfirmasi bahwa Bolton bakal melakukan kunjungan ke Negeri "Beruang Merah".

"Sejauh yang saya ketahui, memang bakal ada kunjungan. Namun, hanya itu saja informasi yang saya terima," kata Peskov di konferensi pers.

Sementara Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov berujar Rusia siap membuat kontak dengan Washington. "Jika sudah resmi, bakal kami umumkan, tegasnya.

Trump pernah mengatakan pada Maret kalau di bakal bertemu Putin. Namun, hubungan Rusia dan AS kemudian memburuk.

Selain konflik di Suriah, AS dan negara Barat lainnya menuduh Kremlin telah menginstruksikan pembunuhan ke mantan agen ganda bernama Sergei Skripal.

Baca juga: Putin Minta Austria Jadi Tuan Rumah Pertemuannya dengan Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com