"Langkah itu mungkin memerlukan dilakukannya amandemen terhadap undang-undang tahun 2002 yang memberi wewenang untuk tes narkoba hanya pada siswa tingkat menengah dan tinggi," bunyi pernyataan departemen.
Menteri Pendidikan Filipina Leoner Briones juga masih akan melakukan pertemuan dengan kepala badan penegak hukum untuk membahas program pencegahan narkoba.
Juru bicara PDEA, Derrick Carreon mengatakan, lembaganya telah mengusulkan perubahan aturan untuk membuat tes narkoba wajib bagi siswa hingga tingkat perguruan tinggi dan juga para tenaga pendidik.
Baca juga: Duterte Umumkan Filipina Keluar dari Mahkamah Kriminal Internasional
Wacana tindakan tes acak terhadap siswa sekolah dasar mulai dari usia 10 tahun tersebut muncul setelah dalam sebuah operasi, polisi "menyelamatkan" anak-anak dari sarang bandar narkoba di luar Manila.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mulai gencar mengkampanyekan gerakan perang anti-narkotika sejak menjabat pada 2016.
Selama dua tahun, sudah lebih dari 4.200 tersangka kasus narkoba, baik pengguna maupun pengedar telah tewas di bawah gerakan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.