Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2018, 15:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,Hurriyet

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal mengirimkan dua jet tempur pertama F-35 yang dipesan Turki.

Dilaporkan Hurriyet dan CNN Rabu (20/6/2018), Lockheed Martin sebagai pabrikan F-35 bakal menggelar upacara penyerahan di markas mereka di Fort Worth.

Juru bicara Pentagon Mike Andrews berujar, setelah upacara, dua jet tempur itu bakal diterbangkan Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Senat AS Sahkan Larangan Jual Jet Tempur Termahal F-35 ke Turki

Di sana, pilot dan teknisi Turki bakal menerima jet tempur bermesin tunggal itu sekaligus mendapat pelatihan dan uji coba terbang.

Pengiriman dua F-35 pada Kamis ini merupakan bagian dari kesepakatan kontrak pembelian antara AS dengan militer Turki.

Andrews menolak berkomentar dengan peraturan yang disahkan oleh Senat AS soal larangan untuk mengirimkan pesawat tempur itu ke Ankara.

Perwira berpangkat letnan kolonel itu berujar, Turki tidak sekadar anggota kunci dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Turki salah satu peserta dalam proyek pengembangan pesawat tempur gabungan F-35 sejak dimulai pada 2000," tutur Andrews.

Sebelumnya, Turki berniat membeli 100 jet tempur F-35, dan telah membayar 800 juta dolar AS, atau sekitar Rp 11 triliun.

Namun, rencana pengiriman dua jet tempur yang selesai diproduksi terganjal oleh peraturan yang disahkan oleh Senat tersebut.

Sebab di saat bersamaan, Turki tengah merampungkan proses transaksi pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.

NATO telah memperingatkan Turki sebagai anggota bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem pertahanan mereka. Namun, Ankara tetap melanjutkan pembelian.

Senat baru bersedia mencabut larangan setelah Presiden Donald Trump memastikan Turki tidak membeli S-400 dari Moskwa.

Turki melalui Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mempunyai alasan mengapa mereka membeli sistem rudal berbanderol 400 juta dolar AS, sekitar Rp 5,5 triliun, per unit.

Cavusoglu menjelaskan, Turki sebenarnya telah mengajukan permintaan untuk membeli sistem pertahanan udara bikinan AS, Patriot.

Namun, di saat Turki sangat membutuhkan sistem pertahanan tersebut, AS dilaporkan tidak menyetujui penjualan sistem rudal.

"Inilah mengapa Turki, dalam keadaan yang sangat penting untuk mendapatkan sistem pertahanan, memutuskan beli dari Rusia," tutur Cavusoglu.

Baca juga: Turki Kecam AS yang Melarang Jual Jet Tempur Termahal F-35

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber CNN,Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com