Setelah meraih kemenangan yang luar biasa, reputasi Joan menyebar jauh di antara pasukan Perancis. Dia dan para pengikutnya mengawal Charles melintasi wilayah musuh ke Reims.
Mereka mengambilalih kota sehingga memungkinkan penobatannya Charles sebagai Raja Charles VII pada Juli 1429.
Pada musim semi 1430, raja memerintahkan Joan untuk menghadapi serangan Burgundi di Compiegne. Dalam usahanya membela kota dan penduduknya, dia terlempar dari kudanya, dan ditinggalkan di luar gerbang kota.
Pasukan Burgundi menangkapnya, dan membawanya ke tengah-tengah keriuhan ke kastil Bouvreuil, yang ditempati oleh komandan Inggris di Rouen.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Muhammad Ali, Sang Legenda Tinju Dunia
Dia ditahan di penjara militer dengan sejumlah tuduhan, termasuk menggunakan ilmu sihir, bidah, dan berpakaian seperti pria.
Di sisi lain, Raja Perancis tidak berusaha untuk merundingkan pembebasan Joan.
Hukuman mati
Di pagi hari pada 30 Mei 1431, Joan yang berusia 19 tahun dibawa ke pasar lama Rouen dan dibakar di tiang pancang. Sekitar 10.000 orang menyaksikan kematian Joan.
Legenda menyebutkan, jantung Joan selamat dari api. Abunya dikumpulkan dan disebarkan di Seine.
Sekitar 20 tahun kemudian, Charles VII memerintahkan pengadilan baru untuk membersihkan namanya.
Pada 1920, Paus Benediktus XV melakukan kanonisasi atau pemberian gelar orang kudus kepada Joan of Arc.
Gadis desa itu telah mengilhami banyak karya seni dan sastra selama berabad-abad, serta menjadi pahlawan pelindung Perancis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan