OTTAWA, KOMPAS.com - Pemerintah Kanada resmi melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi, setelah anggota senat meloloskan undang-undang yang diajukan oleh pemerintah federal.
UU legalisasi ganja rekreasi unggul dalam pemungutan suara di Senat Kanada dengan 52 suara. Sementara, 29 suara menolak UU tersebut, dan dua lainnya abstain.
Dengan begitu, pemerintah provinsi hingga kota dapat mempersiapkan pemasaran ganja dalam kurun waktu 8 hingga 12 pekan.
Baca juga: Tak Ingin Ganggu Sarang Burung Elang, Militer Kanada Tunda Pelatihan
Jangka waktu tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh industri dan kepolisian membuat kerangka hukum yang baru.
"Kami baru saja menyaksikan pemungutan suara bersejarah bagi Kanada. Ini merupakan akhir dari berjalannya pelarangan selama 90 tahun," kata Senator Tony Dean, seperti dilansir dari CBC News, Selasa (19/6/2018).
Dia berpendapat, tindakan kriminal terkait ganja akan segera berakhir. Kanada juga dapat menangani pasar ganja ilegal yang nilainya mencapai 7 miliar dollar Kanada atau sekitar Rp 73,7 triliun.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyambut baik keputusan senat yang meloloskan UU legalisasi ganja untuk rekreasi.
"Selama ini mudah bagi anak-anak kita bisa dapat ganja, dan juga mudah bagi kriminal untuk memperoleh keuntungan. Hari ini, kita mengubah hal itu," kicaunya di Twitter.
"Rencana kami untuk melegalisasi dan mengatur ganja lolos di Senat," imbuhnya.
It’s been too easy for our kids to get marijuana - and for criminals to reap the profits. Today, we change that. Our plan to legalize & regulate marijuana just passed the Senate. #PromiseKept
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) 20 Juni 2018
BBC melaporkan, Kanada menjadi negara pertama di G7, organisasi 7 negara dengan ekonomi maju, yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan