Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kecam Patroli Militer Turki di Kota Manbij

Kompas.com - 19/06/2018, 23:41 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MANBIJ, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam tindakan militer Turki yang melakukan patroli di kota utara Manbij. Patroli itu sebagai bentuk kesepakatan Ankara dengan Washington.

Dalam patroli yang dilancarkan pada Senin (18/6/2018), militer Turki tampak mengerahkan kendaraan lapis baja. Demikian diberitakan kantor berita Anadolu.

Kota Manbij di utara Suriah selama ini dikendalikan pasukan aliansi yang didukung AS, didominasi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang dianggap teroris oleh Turki.

Baca juga: Turki Peringatkan Pasukan Kurdi untuk Segera Tinggalkan Kota Manbij

Militer Turki yang bertujuan mengusir pasukan YPG mengancam menyerang kota Manbij, dan demi meredakan ketegangan dengan pasukan AS yang hadir di kota tersebut, dibuat kesepakatan patroli bersama.

Kesepakatan yang mengabaikan Damaskus tersebut dikecam oleh rezim Suriah.

"Suriah mengecam keras dan sangat menentang serbuan pasukan Turki maupun AS di wilayah Manbij," ujar sumber dari kementerian luar negeri, dikutip kantor berita SANA.

Ditambahkan sumber tersebut, langkah itu menjadi agresi Turki dan AS yang berlanjut atas kedaulatan, keamanan dan persatuan di tanah Suriah.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem mengkritik kesepakatan diplomatik AS dan Turki di Manbij dengan menyebut keduanya tidak memiliki hak untuk berunding atas sebuah kota di Suriah.

Kementerian luar negeri Suriah, pada Selasa (19/6/2018), menuntut komunitas internasional untuk turut mengecam AS dan Turki, serta bersumpah akan merebut kembali seluruh wilayah negeri.

Baca juga: Pasukan Turki dan AS Siap Gelar Patroli Gabungan di Suriah Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com